Views: 137
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Tim Pengawasan Barang Beredar Kota Pekalongan memastikan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) selama jelang Natal 2022 dan Tahun 2023 (Nataru) tersedia di tengah masyarakat dan tidak terjadi kelangkaan. Menyusul hal tersebut, dilakukan upaya pengawasan ke sejumlah toko retail, pasar tradisional, minimarket, hingga supermarket mulai dari tanggal 6-13 Desember 2022.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop) melalui Kepala Bidang Perdagangan setempat, Junaenah membenarkan bahwa, tim pengawasan barang beredar yang terdiri dari jajaran Dindagkop-UKM, Satpol PP, Bagian Perekonomian Setda, Dinkes, Dinperpa, Dinkominfo, Polres Pekalongan Kota dan Kejaksaan melakukan pengawasan barang beredar menyasar ke sejumlah pasar rakyat, toko swalayan, dan beberapa toko sembako. Dari hasil pantauan tim, diketahui bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga antara lain beras, tomat, cabai, minyak goreng, dan daging ayam ras.
“Harga beras medium naik kisaran 10-15 persen, beras premium dari 5-10 persen, tomat dan cabai rawit hijau kenaikannya 50-100 persen, cabai rawit merah naik 15 persen, dan daging ayam ras kenaikannya di kisaran 5 persen,” ucap Junaenah saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (14/12/2022).
Junaenah mengakui bahwa, tomat dan cabai rawit mengalami kenaikan tertinggi, dimana harga tomat biasanya Rp10 ribu/kg, sekarang naik hampir Rp20 ribu/kg. Menurutnya, kenaikan sejumlah komoditas tersebut disebabkan karena faktor cuaca yang saat ini anomali (berubah-ubah dan tidak bisa diperkirakan), sehingga cukup mengganggu hasil panen dari para petani.
“Untuk menjelang Nataru ini, dari pantauan kemarin memang belum terlalu kelihatan signifikan kenaikan kebutuhannya. Tetapi, dalam rangka acara besar keagamaan seperti Nataru ini biasanya kebutuhan seperti telur, ayam, tepung terigu cukup ada kenaikan untuk keperluan membuat kue, jamuan-jamuan keluarga yang saling berkunjung, dan sebagainya,” terang Junaenah.
Lanjutnya, untuk harga daging sapi berkisar Rp123 ribu/kg. Harga tersebut memang sudah diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk daging sapi sebesar Rp110 ribu/kg, tetapi harga daging sapi ini sudah cukup lama berada diatas HET dan cenderung stabil, sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi.
“Jelang Nataru, stok kepokmas beberapa komoditi tersedia antara 2-3 bulan ke depan bisa terpenuhi bagi masyarakat. Sementara, pasokan kepokmas untuk Kota Pekalongan kebanyakan berasal dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seperti halnya, beras diambil dari Pati, Demak, dan Bojonegoro. Daging ayam dipasok dari Batang dan Kajen. Sementara, telur dipasok dari Bandar, Karangdadap, dan bawang merah dari Brebes dan bawang putih dari Wonosobo, tomat dari Banjarnegara. Cabai dari Wonosobo dan Temanggung,” paparnya.
Lebih lanjut, Junaenah menegaskan bahwa, sejauh ini untuk kelancaran distribusi kepokmas di Kota Pekalongan terbilang lancar dan tidak ada kendala sejak beberapa bulan lalu baik di pasar maupun minimarket dan supermarket.
“Dari hasil monitoring jelang Nataru, ada beberapa masukan dari pedagang meminta supaya Pemerintah bisa tetap menjaga distribusi dan stok supaya tidak terjadi kelangkaan kepokmas ini. Kami berharap, tidak ada panic buying di tengah masyarakat dan selalu menghimbau agar tetap berbelanja sesuai kebutuhan saja dan sampai saat ini tidak terjadi panic buying oleh masyarakat Kota Pekalongan,” pungkasnya.(sofi)