Views: 198
KETAPANG, JAPOS.CO – Wakil bupati Ketapang H Farhan, SE MSi ajak Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan jadi mitra Pemerintah. Hal ini disampaikan Farhan saat memberikan kata sambutan di acara pelantikan terhadap 12 Dewan Pimpinan Unit (DPU) Apkasindo Perjuangan tingkat kecamatan yang ada di Kabupaten Ketapang, pada Jumat (9/12) di Gedung Pancasila, sekaligus membuka Focus Group Discussion (FGD) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
“Saya mengajak ajak Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan jadi mitra Pemerintah kabupaten Ketapang” ungkap Farhan.
Farhan berharap, kegiatan yang telah diselenggarakan Apkasindo Perjuangan dapat menjadikan petani sawit mandiri di Kabupaten Ketapang menjadi petani yang maju dan berkembang. Dan organisasi ini setelah di Lantik pengurus di tingkat kecamatan bisa bekerja melakukan pembentukan pengurus di tingkat Desa-Desa tiap kecamatan di kabupaten Ketapang, agar semua petani sawit bisa terorganisasikan dengan baik.
“petani kita dengan modal sendiri, kekuatan sendiri, mereka melakukan penanaman sawit dan replanting. Tapi dengan bergabungnya mereka di organisasi ini mengikuti FGD, tentu mudah mendapatkan informasi-informasi dan kebijakan pemerintah, serta informasi sumber pendanaan,” terang Farhan.
Farhan menambahkan, terkain untuk Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B) bagi petani sawit mandiri, ia mengimbau agar APKASINDO Perjuangan memberikan informasi kepada anggota nya akan pentingnya memiliki STD-B.
Sementara itu, Ketua DPW Apkasindo Perjuangan Kalbar, Andreas Lani saat di konfirmasi diselah acara kegiatan menjelaskan,untuk saat ini persoalan yang dihadapi masyarakat dalam melakukan penanaman sawit tidak banyak yang mengetahui tentang masalah lahan, bibit, maupun pupuk.
“Kalau masalah lahan masyarakat kita petani sawit di Kalbar ini bisa saja mereka itu menanam sawit dilahan gambut, pasir atau kawasan yang tidak boleh. Ini yang harus kita sosialisasikan kepada mereka agar petani sawit mandiri ini menanam sawit dilahan yang benar,” ungkapnya.
Sedangkan mengenai bibit, Andreas Lani menambahkan, banyak masyarakat petani membeli bibit sawit melalui online yang tidak bisa dijamin kualitas hasil dari bibit yang dibelinya, lataran belum bersertifikasi.
“Karena dalam mencari bibit sawit ini bukan hanya bagus dilihat, tapi hasil kualitas minyaknya yang dihasilkan dari bibit sawit tersebut,” tutup Andreas Lani.
Di lain pihak, Losminto Dewa selaku ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan Kabupaten ketapang saat di konfirmasi menjelaskan, akan menghidupkan organisasi ini dengan cara menjalankan program kerja tingkat kecamatan sampai tingkat desa, dan melakukan pengorganisasian Solit petani sawit.
Menurut Losminto Dewa dengan terorganisasi ya seluruh petani sawit secara Solit di organisasi maka tranper program kerja pendidikan, pelatihan dan lainnya akan dengan mudah diberikan oleh organisasi kepada anggota tani sawit.
Hal ini disampaikan Lusminto Dewa selaku ketua (Apkasindo) Perjuangan Kabupaten ketapang saat di konfirmasi (09/12) mengatakan (Apkasindo) Perjuangan akan membawa perubahan bagi Tani Sawit di kabupaten Ketapang, dan akan membangun kemitraan dengan pemerintah daerah kabupaten Ketapang. (Agustinus)