Views: 233
SURABAYA, JAPOS.CO – Pembangunan breakwater Pelabuhan Perikanan Popoh yang bersumber dari dana APBD 2022 dengan kategori Pekerjaan Konstruksi K/L/PD melalui Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur Satuan Kerja Dinas kelautan dan perikanan dengan nilai Pagu: Rp.15.413.555.768,00 HPS : Rp.15.413.480.433,00 yang dimenangkan oleh PT Jaya Etika Teknik yang beralamat Jl Ketintangv Baru Selatan VII No.6 Surabaya Kota, Jawa Timur dengan nomor NPWP : 02.442.752-8-631.000 mengajukan harga penawaran Rp. 14.072.508.311,18
Hasil investigasi dilapangan ditemukan kesengajaan pengurangan kualitas dan kuantitas pekerjaan, hal ini terjadi sepenuhnya atas dukungan dinas yang tidak menjalankan tupoksinya dalam pengadaan barang dan jasa yang berpotensi merugikan keuangan.
Penerapan Sostim majemen Keselamatan Konrruksi (SMKK) terdiri dari (a).Penyiapan Rancana Keselamatan Konstruksi (b).Sosialisasi, promosi, dan pelatihan (c) Rambu-rambu yang diperlukan (d) Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri (e) Personel Keselamatan Konstruksi (f) Fasilitas sarana , prasarana, dan alat Kesehatan (g).Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi Tidak terlihat dilakukan sesuai persyaratan (h)Kegiatan dengan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi.
(2.)Alat berat sebagai pendukung kerja yaitu jenis Excavator,Bulldozer,Vibrator roller,Dump truck,Water tanker 3000-4500 L tercantum dalam dokumen persyarattan kerja akan tetapi Pelaksanaan ( terapan ) di lapangan tidak lengkap sengaja dikurangi (3.)Item pemasangan Geotextile Non Woven (UNW-600) permeterM2 tidak terlihat,diduga dengan sengaja dihilangkan (4.)Tidak terlihat konsultan pengawas dari Dinas sebagai pengendali jalannya proses aktivitas pelaksanaan lapangan (5).Gradasi batu kali dipertanyakan? Tampak sebagian menggunakan batu padas (6)Pemasangan batu kali tidak sesuai tata cara/kaidah ketentuan pemasangan Batu kali dengan Benar (7).Pemasangan Batu tidak beraturan banyak berongga terdapat ruang (8).Tanah urukan material pilihan Di duga tidak sesuai kwalitas dan kwantitas di lapangan l,menggunakan pasir pantai ( material gratisan) (9).Pada item solar industri diragukan pembeliannya
Menanggapi hal tersebut, Popoh selaku anggota LSM WAR telah mengirimkan surat konfirmasi ke Kepala Dinas DR Ir Diyah Wahyu Ernawati MA, namun hingga baerita ini diturunkan belum menanggapinya.
Sementara Directur Kontruksi LSM WAR Ir Haryanto B SH MSi mengatakan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur mengalami kemunduran di masa jabatan Ernawati, padahal Kepala Dinas sebelumnya transparan dan selalu welcome kepada wartawan, tetapi sekarang jadi cenderung tertutup.
“Saya berjanji akan segera melaporkan pada APH begitu pekerjaan memasuki masa PHO ( Provision al Hand Over),” tutupnya, Kamis (1/12).(Zein)