Views: 169
CIAMIS, JAPOS.CO – Kunjungan Gubernur Jabar, H. Ridwan Kamil beserta Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat, Hj. Atalia Praratya dalam agenda Siaran Keliling (Sarling) Jawa Barat ke Kabupaten Ciamis dilaksanakan pada Rabu, (26/10). Tampak hadir pula perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wahidin beserta seluruh Kepala OPD terkait tingkat provinsi Jawa Barat.
Dalam rangkaian tersebut Gubernur Jabar yang akrab dipanggil Kang Emil di dampingi Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya beserta bunda literasi Kabupaten Ciamis Hj. Kania Ernawati Herdiat mengawali kunjungannya ke Pasar Kawali dan berkomunikasi dengan sejumlah pedagang di Pasar Kawali. Kunjungan kemudian di lanjutkan Pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Ciamis yang ada di Kawali.
Gubernur Jabar beserta istri kemudian bertolak ke SMAN 1 Kawali dalam agenda Sarling ini disana Gubernur di sambut dengan penampilan dari para siswa yang mempersembahkan pertunjukan musik arumba yang dilanjutkan dengan peragaan beladiri.
Dalam sesi pemberian informasi dan motivasi Gubernur Jabar memberikan edukasi kepada para siswa agar mengetahui apa itu stunting dan bagaimana para siswa dapat membantu pemerintah dalam upaya penanganan stunting. ”Kalo adik-adik melihat, menemukan tanda-tanda, indikasi stunting pada anak di sekitar rumah adik-adik, adik-adik bisa memberitahukannya kepada pak RT, pak RW, pak Kepala Desa. Hal ini untuk membantu pemerintah untuk mencetak generasi emas tanpa stunting, ” ujar Kang Emil.
Gubernur Jabar meyakini bahwa di 100 tahun Indonesia Merdeka, yaitu tahun 2045 nanti, Indonesia akan jadi negara maju. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar Indonesia menjadi negara maju. Yang pertama tidak boleh ada lagi kasus stunting, paham ekonomi digital dan hindari pertengkaran. “Agar Indonesia maju di 2045 sesuai dengan apa yang kita cita-citakan, syaratnya ada tiga. Satu tidak boleh ada stunting setuju ?!, Program BKKBN disini stunting gagal tumbuh tinggi badannya rendah, otaknya tidak berkembang dan itu dimulai dari sejak dalam kehamilan, “ kata Kang Emil.
Sebagaimana diketahui, kata Kang Emil, berdasarkan hasil survey Status Gizi Indonesia (SGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Jawa Barat masih berada diatas angka rata-rata nasional. Prevalensi stunting di Jawa Barat pada tahun 2021 sebesar 24,5%. Sedangkan angka stunting di Kabupaten Ciamis tahun 2021 sebesar 16%.
Kemudian Gubernur Jabar juga memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat menguasai teknologi digital mengingat saat ini dan kedepan digitalisasi bukan lagi suatu cara berinteraksi dan suatu kebutuhan tapi cara kita dalam menghasilkan uang dengan istilah ekonomi digital. “Adik-adik harus bisa menguasai digitalisasi terutama ekonomi digital mengingat generasi emas 2045 semua sumber daya manusia di negeri ini harus mampu menguasai ekonomi digital, “ ujar Kang Emil.
Terakhir Kang Emil mengajak seluruh siswa di SMAN 1 Kawali untuk menjadi bagian dari gerakan stop bullying di sekolah mengingat itu merupakan hal yang sangat buruk bagi perkembangan psikologis anak kedepan.
Selain mengunjungi SMAN I Kawali, tim Sarling Jabar Juara juga sebelumnya mengunjungi tiga tempat berbeda. Yaitu Pasar Galuh Ciamis, Posyandu Multifungsi Rancamaya Dusun Indrayasa Desa Kawali dan Paud Al Hidayah. Di Posyandu Multifungsi Rancamaya, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, H. Atalia Praratya yang didampingi Kepala Perwakilan BKKN Provinsi Jawa Barat beserta seluruh kepala OPD meninjau langsung pelayanan di Posyandu, pelayanan KB Implan dengan 6 akseptor, Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang dikelola oleh pegiat kampung KB setempat, Bina Keluarga Balita (BKB), praktik daur ulang sampah dan beberapa pelayanan lainnya. (Mamay)
