Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Material Pasir dan Kerikil Pembangunan SMPN 1 Baso Diduga Ilegal

×

Material Pasir dan Kerikil Pembangunan SMPN 1 Baso Diduga Ilegal

Sebarkan artikel ini

Views: 218

AGAM, JAPOS.CO – Pembangunan gedung baru SMPN 1 Baso Kabupaten Agam yang tengah dikerjakan, diduga mengunakan material pasir dan kerikil ilegal.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Ketika hal tersebut di komfirmasi ke Kepala Sekolah SMPN 1 Baso Alfian, Kamis (26/10/2022) melalui Whatshappnya mengatakan pihak sekolah membeli pasir ke Pangkalan. “Kami tidak tahu kalau itu ilegal atau tidak. Kebetulan saat membangun musim panas, jadi susah mendapatkan pasir dan kerikil. Dan sebelumnya kita beli ke toko bangunan, tapi lama menunggu, sementara para tukang sudah mulai mau bekerja,” terangnya.

“Dan untuk mempercepat proses pembangunan, kami pihak sekolah memberi material pasir dan kerikil tersebut ke tempat lain. Jadi kami tidak tahu soal ilegal atau tidaknya material yang kami beli,” ujar Alfian.

Terpisah, Andar Situmorang SH, Direktur GACD (Goverment Agains Corupption and Discrimination) mengatakan, ” penyedia jasa atau perorangan yang membeli material tambang galian C ilegal, dapat dipidana sesuai ketentuan hukum yang berlaku.”

“Kalau galian C nya ilegal alias tidak ada izin, otomatis barang yang dihasikan juga ilegal, dan sesuai dengan pasal 480 KUHP, barang yang dibeli atau di sewa dari hasil kejahatan itu dapat dipidana,” jelasnya.

Ditambahkan Andar, sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020, tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Drs. Adrius anggota DPRD Kabupaten Agam Komisi IV yang membidangi pendidikan, ketika dihubungi melalui selularnya, Kamis (26/10/2022) mengingatkan, agar setiap uang negara di pergunakan dengan tepat sasaran, jangan pengerjaan asal jadi saja, utamakanlah mutu dan kualitas dari pekerjaan tersebut.

“Dan pihak sekolah atau Kepala Sekolah juga harus mengetahui akan kualitas tersebut, jangan asal terima saja setiap pekerjaan, sementara hasilnya tidak sesuai dengan yang di rencanakan,” pungkas Adrius. (D/D)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *