Views: 194
BANTEN, JAPOS.CO – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menegaskan, Pemprov Banten akan memfasilitasi dan melayani sebaik-baiknya para investor. Dan siap melayani para investor untuk melakukan aktivitas usaha di Provinsi Banten.
Hal itu diungkap Al Muktabar saat memberikan sambutan dalam Jakarta Muslim Fashion Week 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Jl. BSD Grand Boulevard No. 1, Serpong, Kamis (20/10/2022). Turut hadir Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, serta para tamu undangan.
“Provinsi Banten adalah kawasan industri yang salah satunya berbasis keIslaman,” ungkapnya.
“Pemprov Banten menawarkan kepada para investor untuk berinvestasi di Provinsi Banten, salah satunya di bidang fesyen Muslim,” tambah Al Muktabar.
Ditegaskan, Pemprov Banten memberikan kemudahan kepada para investor untuk berinvestasi.
“Dengan industri yang sudah ada, Pemprov Banten berusaha bersama-sama untuk terus merawatnya,” ungkap Al Muktabar.
“Pemprov Banten akan memfasilitasi dan melayani sebaik-baiknya para investor. Pemprov Banten hadir untuk memudahkan kegiatan usaha tersebut,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga mengajak para pengunjung untuk menikmati kuliner khas Banten. Serta menjelajah tempat wisata yang ada di Provinsi Banten.
Dalam kesempatan itu, Wapres KH Ma’ruf Amin meminta Kementerian Perdagangan dan Kantor Perwakilan di Luar Negeri untuk menggencarkan promosi fesyen Muslim Indonesia.
“Kepada Kementerian Perdagangan saya titip agar menggiatkan promosi produk fesyen Muslim Indonesia, termasuk fesyen olahraga. Pesan ini saya titipkan juga untuk kantor-kantor perwakilan kita di luar negeri,” tegasnya.
Dikatakan, bisnis fesyen Muslim adalah bisnis yang bernilai besar dan memiliki prospek yang cerah. Menurut data, tahun 2016 hingga 2017, pengeluaran wanita muslim global untuk fesyen mencapai USD44 miliar.
“Pada tahun 2024, belanja fesyen konsumen Muslim global diestimasi akan mencapai USD311 miliar,” papar Wapres.
Bahkan di dalam negeri, tambah Wapres, industri fesyen Muslim juga menunjukkan perkembangan yang membahagiakan.
“Tahun 2021, industri ini tumbuh 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp300 triliun. Tidak hanya itu, ekspor fesyen Muslim juga meningkat signifikan 12,5 persen, mencapai USD4,6 miliar pada tahun 2021,” urainya.
Menyadari peluang dan potensi tersebut, Wapres menilai, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus memiliki visi menjadi pusat fesyen Muslim global.
“Apalagi populasi Muslim dunia akan terus tumbuh,” imbau Wapres.
Wapres juga mengingatkan agar seluruh pemangku kepentingan di bidang industri fesyen Muslim dapat dengan gencar melakukan promosi, utamanya melalui platform digital. Sehingga, ke depan industri ini semakin baju baik di tingkat nasional dan internasional.
“Harapan saya, penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fesyen Muslim sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri ini. Saya juga berharap penggunaan pakaian muslim produk dalam negeri semakin marak, terutama produk UMKM,” pungkasnya. (Yan/Adpim)