Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Wakil Walikota Berikan Solusi Pembangunan Awning

×

Wakil Walikota Berikan Solusi Pembangunan Awning

Sebarkan artikel ini

Views: 252

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pro kontrak terkait pembangunan Awning di Jalan Minangkabau  masih menjadi dilema. Bahkan dihentikan sementara setelah pedagang mendatangi DPRD Senin 03/10,2022. Satu hari sebelum dikerjakan  pemenang tender,  90 Ruko yang berada di sepanjang jalan Minangkabau  menolak pembuatan Awning, ternyata pada  Sabtu pagi , pemenang tender  mulai bekerja,  pada saat itu sempat ‘perang mulut’ antara para pedagang dengan pemenang tender, namun akhirnya pekerjaan dihentikan karena ada gejolak.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kedatangan pedagang diterima  ketua DPRD Beny Yusrial serta wakil Nur Hasra dan 10 orang anggota DPRD. Audiensi  sempat memanas, kemudian diskors sekitar 15 menit, semua anggota DPRD lakukan sidang tertutup.

Setelah dilakukan  rapat  internal ketua  dan  anggota DPRD hingga akhirnya dilanjutkan audiensi di ruang sidang dan sepakat  untuk sementara waktu pembuatan Awning dihentikan sementara, untuk menghindari gejolak yang akan terjadi.

Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi, jelaskan  masyarakat yang menolak pembangunan awning, agar dikomunikasikan bersama pemerintah daerah kembali. Keinginan  pemko  untuk kebaikan bukan keburukan.

“Kajian-kajiannya sudah ada. Proyek  sudah jalan karena sudah ada pemenang tender” ulas Marfendi.

“Kalau pembangunan awning, dimananya yang tidak setuju. Kalau Night Market, di sisi mana yang tidak setuju. Secara tidak langsung, Night Market  akan memperpanjang waktu jualan dan memperpanjang orang ramai , Modal berjualan  karena orang bukan uang saja, jika orang sudah ramai, pasti akan membeli” tutur Wakil Walikota.

Buya Marfendi menyampaikan, pedagang bisa mengkomunikasikan kembali terkait penolakan jika menghalangi pandangan.

“Kami lihat tidak ada, karena tinggi, jika Night Market bisa membelakangi kedai,  dan tidak akan terjadi. Jalannya dua sisi. Itu sangat luar biasa manfaatnya jika memahami. Sekda termasuk dinas terkait harus siap menjelaskan secara detail ke pedagang Jalan Minangkabau terkait hal ini,” tutur Buya Marfendi.

Sedangkan, gambar maket yang beredar belum bisa meyakinkan masyarakat, menurutnya posisi tiang atap bisa dikomunikasikan.

“Jika tonggak di pinggir jalan berarti ada penyempitan jalan, namun jika di geser ke pinggir jalan sedikit, ada tanah orang. Jika ada dampak yang ditimbulkan  solusinya komunikasikan dengan baik,” saran Wakil Walikota.  (Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 62 BINJAI, JAPOS.CO – Kota Binjai Sumatera Utara dilanda banjir besar pada saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ) walikota dan wakil walikota  periode 2024-2029,yang berlangsung pada Rabu…