Views: 168
DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah melaksanakan Silaturrahmi Kebangsaan di dua provinsi bertetangga, yaitu Jambi dan Sumbar.
Uniknya, Fahri yang sangat populer di kancah nasional memiliki agenda khusus di Dharmasraya. Kabupaten paling ujung di Sumbar itu didatangi Fahri lewat jalur darat dari Muaro Bungo.
Selain bermacam agenda politik dan kemasyarakatan di Dharmasraya, Fahri menghadiri jamuan makan malam dari Bupati Dharmasraya, Sutan Riska.
Bupati muda dua periode itu mejamu Fahri dengan makanan khas setempat. Fahri disuguhi ketan durian.
Ketan durian yang lezat membuat Fahri memuji Sutan Riska. Maka, pembicaraan pun mulai mengarah ke urusan politik.
Sukses memimpin Dharmasraya di periode kedua, itu membuktikan bagaimana kualitas dan kapasitas Sutan Riska.
Sebagai orang muda, ia telah berhasil meraih kepercayaan masyarakat tentu saja dengan kiprah dan prestasinya selama ini. Kalau masyarakat yang dipimpinnya tak puas, pasti masyarakat tak lagi memilih.
Sosok pemimpin muda yang berprestasi ini menurut Fahri memiliki potensi untuk kepemimpinan yang lebih tinggi. Fahri memberi visi tentang kepemimpinan di Sumatera Barat.
Menurut Fahri, Sumbar harus dipimpin oleh sosok yang terbuka yang mampu menghimpun kekuatan perantau Minang yang ada di seluruh dunia. Perantau Minang begitu hebat. Mereka adalah potensi besar untuk membangun kampung halaman.
Pujian Fahri Hamzah kepada Sutan Riska tentu saja menjadi sinyal politik. Bila dua tokoh politik duduk semeja, tentu ada visi politik yang dibicarakan. Sangat terbuka terjadinya kolaborasi Partai Gelora dengan Sutan Riska di Pilkada Sumbar mendatang.
Sutan Riska memiliki kapasitas yang memadai untuk bertarung di Pilgub Sumbar.
Tentu saja, penilaian Fahri tidak sembarangan. Fahri adalah sosok berpengalaman di dunia politik.
Ia adalah figur yang populer di kancah nasional. Penilaian Fahri tentu saja akan mempengaruhi
dinamika politik.
Ketika ia berbicara politik Sumbar, maka itu akan mempengaruhi realitas politik di daerah ini.
Selain sosok muda, Sutan Riska sukses memimpin Dharmasraya di periode kedua. Gairah muda ini menjadi angin segar pada Pilgub mendatang. Setidaknya, Pilgub Sumbar mendatang merupakan pertarungan bintang-bintang muda.
Tak hanya Sutan Riska, sosok muda lainnya berpotensi bertarung di Pilgub mendatang. Jamaknya orang muda, mereka tak ada rasa takut, gentar, dan gamang. Menang atau kalah, orang muda masih punya masa depan yang panjang. Pertarungan orang-orang muda ini akan menjadi pemandangan politik yang sangat menarik. Penuh gairah dan menghibur.
Melihat relasi politik dengan Partai Gelora, Sutan Riska berpotensi besar maju di Pilgub mendatang. Apalagi, Sutan Riska sendiri adalah orang partai. Sangat gampang baginya mendapatkan restu dari partainya. Tinggal mencari mitra yang tepat saja.
Untuk maju di Pilgub, partai sangat penting untuk mengantarkan calon ke KPU. Tapi, itu bukan faktor utama. Kapasitas dan kapabilitas calon yang menjadi faktor penentu. Soal kapasitas, Sutan Riska tak diragukan lagi. Ia sosok muda yang berhasil jadi bupati selama dua periode. Soal popularitas dan elektabilitas, Sutan Riskan masih punya banyak waktu yang cukup untuk mensosialisasikan diri dan mendekatkan diri kepada masyarakat. Pilgub Sumbar masih beberapa tahun ke depan.
Pada akhirnya, politik ketan durian menjadi sesuatu yang bakal dilihat dan dibicarakan oleh masyarakat Sumbar. Bakal ada model-model pendekatan politik lainnya. Apakah model politik gulai kepala ikan, politik rendang, politik teh talua, dan segala macamnya. Dinamika semacam ini anggap saja sebagai serba-serbi dalam dunia politik.(hum/Erman Chaniago)