Views: 255
KAMPAR, JAPOS.CO – Hasil Uji Laboratorium atas pencemaran yang diduga dicemari limbah PKS terhadap sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung Kabupaten Kampar, belum kunjung keluar, diduga adanya kongkalikong. Hal itu disampaikan Ketua Karang Taruna M Sobirin Nasution.
M Sobirin Nasotion mempertanyakan kinerja DLH Kampar, dalam penindakan kasus pencemaran sungai tersebut yang hingga kini belum dapat mengungkapkan apa penyebabnya.
Ucok panggilan akrab M Sobirin menduga pihak DLH Kabupaten Kampar dengan PT Anderson Unedo ada kongkalikong.
“Diduga ada kongkalikong dong,” ujarnya.
Kata Ucok, wajar diduga ada kongkalikong, pasalnya hingga sekarang pihak DLH Kabupaten Kampar, belum mengungkapkan hasil uji laboratorium tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari salah satu oknum sub kontrak diperusahaan tersebut, PT Anderson Unedo diduga sengaja membuang limbahnya kesungai lantaran kolamnya penuh.
“Pokoknya, kolam saat itu kondisi naik,” ungkapnya dihadapan wartawan dan beberapa warga (1/10/22).
Seperti diberitakan sebelumnya, diketahui ikan-ikan banyak yang mati di sungai Sikotuk yang diduga akibat tercemar limbah pada tanggal (15/8/22) lalu.
Warga menyatakan diduga akibat cemaran limbah PKS PT Anderson Unedo.
Saat itu, pihak DLH Kampar melakukan peninjauan ke lokasi kejadian, serta mengambil air sungai Sikotuk Kota Batak dan ikan mati guna Uji Laboratorium untuk mengetahui apa penyebab ikan-ikan mati di sungai tersebut.
Kadis DLH Kampar Aliman Makmur menyatakan hasil uji laboratorium keluar setelah lima belas hari kerja. Menurut dia hasil uji laboratorium tersebut akan diungkapkan ke publik.
Namun nyatanya, hingga kini hasil uji laboratorium l pencemar sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung, belum diungkapkan.
.Sementara, KTU PT Anderson Unedo Joni menyebutkan sangat kecil kemungkinan limbah PKS mencemari lingkungan dan sungai Sikotuk.
“Sangat tidak mungkin kami membuang limbah dan merusak lingkungan sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung,” jelasnya.(dh)