Views: 233
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Orasi damai di sepanjang Jalan Minangkabau disampaikan Pedagang Toko Emas dan Toko Sepatu menolak pembangunan Awning yang akan dibangun dengan anggaran APBD.
Pedagang jalan Minangkkabau dikomandoi Fadli pemilik Toko Rambuti menyampaikan orasinya secara santun dan damai, dengan mengunakan kendaraan yang dimulai dari ujung Masjid Raya sampai ke ujung Rumah Makan Simpang Raya,Jum”at 30/09, 2022.
Puluhan pedagang sepanjang jalan Minangkabau masing-masingnya memeragakan poster yang sudah disiapkan tim untuk dipajang sepanjang jalan Minangkabau. Pedagang yang ikut orasi dibekali poster dan berdiri di depan toko. Sehingga kekompakan dan kebersamaan nasib pedagang menjadi perjuangan untuk menolak pembangunan proyek Awning yang sudah dilakukan tender oleh Pemko Bukittinggi.
Terlihat di lokasi suasana transaksi perdagangan dan jual beli sempat terhenti total selama 3 jam. Masyarakat pedagang yang mengantungkan kehidupan dipusat pertokoan simpatisan turun melakukan aksi damai dan menyuarakan menolak pembangunan Awning.
Mereka menuntut pemerintah daerah kota Bukittinggi, tidak melanjutkan pembangunan Awning disepanjang jalan Minangkabau, Bukittinggi, karena jalan Minangkabau merupakan sejarah tempodulu nya.
“Koordinator aksi Fadly dan Andreas, pembangunan Awning pusat perbelanjaan jalan Minangkabau lebih banyak mudaratnya, jika Awning tetap dibangun, apalagi diwaktu malam harinya akan terjadi mudaratnya” komentar salah seorang pedagang.
“Kami tetap menolak” tutur Fadly, dihadapan Kapolsek Rita dan 200_an personil Polresta Bukittinggi, 25 orang TNI Kodim 0304/Agam yang hadir mengawal aksi damai. Ratusan poster penolakan pembangunan Awning jalan Minangkabau berjejer di sepanjang ruas jalan Minangkabau.
Poster di tempel pada dinding toko sampai lantai dua. Pelaku aksi damai melalui tulisan poster.
“Walikota Bukittinggi tidak peka terhadap aspirasi warganya. Pak Walikota jangan zalimi wargamu. Pemasangan Awning melanggar undang-undang”, tulis pelaku aksi damai.
Sejumlah poster mengingatkan Pemko Bukittinggi.
“Pak Walikota jalan Malioboro Yogyakarta hanya dirapikan dan tidak dirusak. Tolonglah kami pak Mentri PUPR” desah warga pedagang.
Kapolsek Bukittinggi Kompol Rita Suryanti, yang turun langsung mengawal aksi damai pedagang jalan Minangkabau memberikan apresiasinya. Aman dan terkendali, ujar Rita Suryanti.
Aksi unjuk rasa dilakukan warga pedagang jalan Minangkabau , karena Pemko Bukittinggi, akan menjadikan area sepanjang 300 meter sebagai pusat pasar yang memiliki atap dan beroperasi siang malam.
Orasi mereka tidak berlebihan, hanya menuntut kebijakan Pemko Bukittinggi untuk tidak membangun dan merubah bentuk jalan dengan Awning jeritan pedagang. (Yet)