Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Percepat Penanganan Stunting, Pemkot Terapkan Program Bapak/Bunda Asuh

×

Percepat Penanganan Stunting, Pemkot Terapkan Program Bapak/Bunda Asuh

Sebarkan artikel ini

Views: 262

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Upaya percepatan penurunan stunting di Kota Pekalongan terus digalakkan Pemerintah Kota Pekalongan. Salah satunya dengan Program Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) , yang hari ini resmi dikampanyekan bersama sejumlah Forkopimda dan stakeholder terkait. Kampanye Program BAAS yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ini dibuka secara langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, berlangsung di Ruang Amarta Setda setempat, Kamis (15/9/2022).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Program Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting adalah program baru yang digagas untuk melibatkan seluruh pihak di Kota Pekalongan baik stakeholder maupun masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur dalam memberikan bantuan penanganan stunting baik itu bantuan materi maupun bantuan asupan gizi bagi anak yang menderita stunting untuk usia 0 hingga 2 tahun.

Walikota Aaf, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, angka kasus stunting di Kota Pekalongan dinilai masih cukup tinggi, yakni sebesar 20,9 persen. Pihaknya berharap, target ke depan di tahun 2024 angka stunting turun menjadi 12 persen bisa tercapai. Menurutnya, segala upaya pencegahan dan penanganan stunting sudah dilakukan oleh pemerintah, namun ke depan harus terus dimaksimalkan.

“Mayoritas anak yang mengalami stunting ini merupakan anak orang kurang mampu, sehingga perlu Bapak Asuh, karena sangat berat beban orangtua mereka dalam pemenuhan gizi anaknya jika tidak dibantu, terlebih saat ini adanya kenaikan BBM,” ucap Aaf.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, jumlah anak stunting miskin di Kota Pekalongan sebanyak  508 anak yang tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Pekalongan Barat ada 201, Kecamatan Pekalongan Timur ada 79, Kecamatan Pekalongan Utara 146 serta  Kecamatan Pekalongan Selatan sebanyak 86 anak. Pihaknya mengharapkan semua stakeholder yang terlibat dan berpartisipasi dalam Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting di Kota Pekalongan semakin banyak lagi ke depannya.

“Semakin banyak yang terlibat, semakin banyak pula anak-anak yang terbantu status peningkatan gizinya. Sehingga, sesuai harapan, target kasus anak stunting di Kota Pekalongan tinggal 12 persenan saja,” tegasnya.

Wawalkot Salahudin yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Pekalongan, mengaku bersyukur dalam kegiatan kampanye BAAS berupa penggalangan dana untuk penanganan stunting berjalan lancar dan sejumlah stakeholder yang hadir sangat antusias sekali untuk berpartisipasi bersama penurunan angka stunting di Kota Pekalongan.

“Selanjutnya, nanti yang belum akan dikomunikasikan langsung oleh Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan untuk menyurati dan menyampaikan kesediaannya untuk Program BAAS ini. Dilanjutkan dengan rapat teknis bersama Baznas dan TP PKK mengenai bagaimana pengelolaan keuangan hingga distribusi makanan dan minuman bergizi kepada sasaran anak stunting di Kota Pekalongan,” imbuh Wawalkot Salahudin.

Ditambahkan Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi bahwa, melalui Program BAAS Kota Pekalongan ini diharapkan mampu memberi ruang bagi para pemangku kepentingan untuk bisa berkontribusi dalam percepatan penurunan kasus stunting di Kota Pekalongan. Sehingga, penanganan stunting itu tidak hanya dari pemerintah saja, melainkan seluruh elemen masyarakat bersama-sama membantu menjadi BAAS berupa penggalangan dana. Adapun penggalangan dana lewat Program BAAS ini besarannya Rp15 ribu/hari/donatur yang berlangsung selama 3 bulan ke depan untuk membantu pemenuhan gizi seimbang anak-anak stunting.

“Terkait mekanismenya, kami akan bersurat kepada para stakeholders terkait kesanggupan, memberikan pilihan (opsi) kepada yang bersangkutan apakah diberikan secara langsung berupa uang tunai maupun melalui transfer dana lewat Baznas,” terang Yos.

Lanjutnya, dana yang terkumpul di Baznas nanti akan disalurkan ke TP PKK masing-masing kecamatan untuk pemenuhan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Dana yang terkumpul akan dibelanjakan bahan-bahan makanan bergizi yang diolah oleh Dashat untuk diberikan kepada sasaran anak stunting di Kota Pekalongan.

“Mereka akan diberikan bantuan dalam bentuk makanan bergizi seimbang yang sudah jadi,” tandasnya.(sofi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 68 KETAPANG, JAPOS.CO – Peningkatan Pembangunan Pertanian dikecamatan merupakan salah satu tugas stakeholder pembangunan pertanian di kecamatan terutama BPP dan pihak pihak terkait lainnya, berbagai hal dilakukan untuk mendukung keberlangsungan…