Views: 193
CIAMIS, JAPOS.CO – Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Dr. H. Tatang, M.Pd membuka secara resmi kegiatan Seminar dan Diklat bagi anggota PGRI Kabupaten Ciamis, Rabu (14/9), bertempat di Auditorium KH. Ahmad Dahlan STIKes Muhammadiyah Ciamis.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring pada Selasa-Jumat, 13-15 September 2022, Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan ini, yakni guna meningkatkan kembali kualitas para tenaga pendidik, dengan mengusung tema “Pimpin Perubahan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar”, dengan melibatkan peserta kurang lebih 500 orang yang berasal dari anggota PGRI Kabupaten Ciamis.
Pada Kesempatan tersebut, Sekda Ciamis menyebutkan bahwa PGRI merupakan organisasi perjuangan dan profesi yang setiap saat dituntut untuk melakukan penyesuaian dan pembaharuan secara kolektif maupun setiap individu. “PGRI merupakan organisasi perjuangan dan profesi yang dituntut untuk melakukan penyesuaian dan pembaharuan. Dan semua itu dipandang perlu demi pemenuhan konteks adaptasi dengan berbagai kebijakan dan regulasi terkini,” ungkapnya.
Sekda Ciamis menyebutkan bahwa PGRI besar dan kuat bukan oleh jargon semata, tetapi besar dikarenakan peran yang diberikan terasa nyata. “PGRI telah lama berdiri sebagai organisasi profesi guru, sudah selayaknya menjadi panutan juga harapan bagi semua elemen bangsa, PGRI besar bukan karena jargonnya semata, namun karena terasa nyata tentang apa yang dirumuskan dalam menjaga marwah dan khitoh perjuangan guru sebagai insan pembaharu yang loyal, tangguh, kooperatif, dewasa, cerdas, dan akuntabel,” jelas H. Tatang.
Diakhir sambutannya Sekda Ciamis mengajak kepada tenaga pendidik dan kependidikan supaya terus meningkatkan kualitas, agar menjadi Guru yang profesional. “Saya mengajak kepada kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan agar terus berupaya untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi agar mampu menjadi guru yang Profesional. Jadilah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi siswanya dan jadilah guru yang dirindukan peserta didiknya, selamat berjuang!,” ajaknya.
Sementara Ketua PGRI Kabupaten Ciamis sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. Asep Saepul Rahmat, M.Si menyampaikan bahwa implementasi kurikulum merdeka sebagai opsi satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran tahun 2022 s.d 2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Kebijakan Kemendikbudristek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada tahun 2024 berdasarkan masa pemulihan pembelajaran. Hal ini berdasar pada kondisi pendemi COVID-19 yang belakangan ini menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan yang memberikan dampak yang cukup signifikan, “ ungkap Asep.
Dimana, kata Asep, pada masa pendemi 2020 s.d 2021 Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kur-2013 yang disederhanakan) menjadi rujukan kurikulum bagi satuan pendidikan. “Ada beberapa program yang nantinya akan mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yakni adanya program Sekolah Penggerak (SP) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK). Pada program tersebut Kemendikbudristek memberikan dukungan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Dari dukungan tersebut akan mendapatkan calon satuan pendidikan yang terdata berminat dan akan memperoleh pendampingan pembelajaran untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka jalur mandiri, sehingga Guru, Kepala Sekolah dan pengawas serta actor lain dapat mengadakan kegiatan berbagai praktik baik Kurikulum Merdeka dalam bentuk seminar maupun lokakarya secara mandiri, “ katanya.
Salah satu strateginya, jelas Asep, dengan pendekatan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi dalam melakukan pelatihan mandiri Kurikulum Merdeka yang dapat diakses secara daring oleh guru dan tenaga kependidikan untuk memudahkan adopsi Kurikulum Merdeka disertai sumber belajar dalam bentuk video, podcast, atau ebook yang bisa diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk). “Komunitas belajar dibentuk oleh lulusan Guru Penggerak maupun diinisiasi pengawas sekolah sebagai wadah saling berbagi praktik baik adopsi Kurikulum Merdeka di internal satuan pendidikan maupun lintas satuan pendidikan. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat kesiapan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Harapan dari pendataan ini adalah Kemendikburistek dapat melihat sejauh mana kesiapan satuan pendidikan yang nantinya akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka kedepannya dan tidak memaksakan implementasi secara masif, “ pungkasnya.
Sebelumnya pengurus SLCC PGRI Kabupaten Ciamis, Ely Mulyaningsih mengatakan, bahwa kegiatan diklat dan seminar yang diinisiasi PGRI Kabupaten Ciamis dalam rangka memberikan pembekalan arahan serta bimbingan kepada para guru yang tergabung dalam wadah PGRI Kabupaten Ciamis dengan harapan setelah selesai mengikuti kegiatan diklat dan seminar ini bisa mengimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolahnya masing-masing.
Para peserta, kata Ely, dibekali ilmu dari nara sumber seperti Didik Suhardi, S.H.M.H Ph.D dari staf ahli kemenko PMK, Prof. Dr. Unipah Rosyidi, M.Pd ketua umum PB PGRI dan Dr. H. Wawan S. Arifien ketua dewan pakar PGRI Kabupaten Ciamis yang dikeynote speaker oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Ciamis, Dr. Asep Saepul Rahmat, M.Si. “Karena masih suasana pandemi kegiatan digelar secara daring dan luring dengan menerapkan prokes yang sangat ketat diikuti para guru yang tergabung dalam PGRI Kabupaten Ciamis bahkan ada juga masyarakat umum yang ikut menyimak secara luring, “ pungkasnya. (Mamay)