Views: 895
KALBAR, JAPOS.CO – Kondisi fisik Proyek Jalan Sei Awan Kiri – Tanjungpura, Kab. Ketapang Prov. Kalbar yang baru dikerjakan oleh CV. Azqha Lapan Sembilan Sembilan, dengan nilai Rp 4,7 Milyar melalui APBD Kabupaten Ketapang T.A 2022 mulai terjadi “Penampakan Aneh”.
Ruas jalan beton bermutu sedang tersebut terkesan mulai menampakkan Karakteristik aslinya. Keretakan di beberapa titik menjadi barometer bahwa kondisi fisik Proyek Jalan Sei Awan Kiri – Tanjungpura sedang dalam keadaan tidak baik – baik saja.
Menurut sumber Japos.co, kualitas dan mutu fisik Proyek Jalan ini sangat diragukan, kendati katanya menggunakan produk Beton Readymix. Kondisi riil fisik struktur jalan yang mulai banyak mengalami kerusakan tersebut merupakan salah satu indikator permasalahan yang serius pada sturktur jalan.
Proyek yang pengrjaannya dimulai pada Tanggal 27 April 2022 ini berakhir kontraknya pada Tanggal 12 Desember 2022. Kendati batas waktu berakhirnya masih lama, namun hasil pantauan Japos.co di lapangan (11/09) terlihat sudah tidak ada kegiatan. Belum dapat diketahui, apakah kegiatan proyek tersebut memang telah selesai pengerjaanya ataukah ada permasalahan lain.
LALU HERU PRIHATIANDI, ST.,MM. selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek ini belum memberikan tanggapan atas konfirmasi Japos.co (13/09) via Pesan WhatsApp. Demikian pula Deddy Cahyadi, ST selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) saat dihubungi Japos.co (14/09) belum bersedia untuk dikonfrimasi, lantaran dirinya sedang sakit.
Dari mulai tahap awal pengerjaan proyek ini, hasil pantauan Japos.co di lapangan mendapati beberapa hal yang tak lazim dalam proses pelaksanaannya, terutama pada item pekerjaan struktur. Struktur beton pada proyek ini tidak menggunakan pasir alas seperti pada umumnya perkerasan jalan yang menggunakan beton, namun pihak perencana proyek ini kemungkinan memiliki pertimbangan lain.
Kemudian, sejak awal pengerjaan proyek ini juga sudah tidak mengacu pada Desain Gambar Kerja. Namun apakah pihak kontraktor telah melaksanakan pekerjaannya sesuai arahan dari Asisten Teknis (Astek) atau tidak, belum dapat diketahui pula.
Akibat dari pengerjaan proyek tersebut yang tidak sesuai dengan gambar Detailed Engineering Design (DED), diprediksi akan banyak menimbulkan beberapa dampak, mulai dari dampak mutu dan kualitas sampai dampak terhadap “Kerugian Negara”. Hingga berita ini terbit, Japos.co masih melakukan pantauan terhadap perkembangan proyek ini. (Hardi)