Views: 210
KAMPAR, JAPOS.CO – Hasil uji laboratorium atas ikan yang mati di sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung,hingga kini belum diketahui penyebabnya. Lantaran hasil uji tersebut hingga sekarang belum keluar. Hal itu disampaikan Kadis DLH Kabupaten Kampar melalui telepon seluler.
Kadis DLH Kab Kampar Ir Aliman Makmur MSi.PhD mengatakan sampel masih dalam antrian di laboratorium PUPR Provinsi.
“Sampai sekarang belum saya terima,ok yah,” tutupnya. (13/9/22)
Padahal, sebelumnya Aliman Makmur menyatakan hasil uji laboratorium keluar setelah lima belas hari kerja dan boleh diungkapkan ke publik apabila hasilnya keluar.
“Boleh,” tulisnya melalui pesan aplikasi WhatsApp seminggu lalu.
Menurutnya, sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) lima belas hari kerja Uji Laboratorium, perkiraan dia hasil uji laboratorium keluar tanggal (9/9/22).
“Di Lababoraturium PU Provinsi (Laboratorium PUPR Propinsi Riau),” terangnya kemarin.
Sementara, masyarakat perlu mengetahui apa penyebab ikan-ikan mati di sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung.
Sebagaimana disampaikan PJ Bupati Kampar Kamsol sebelumnya, pihak Pemda Kampar akan pastikan apa penyebab ikan mati di sungai tersebut.
“Kita akan pastikan penyebab ikan mati,” jelasnya melalui pesan WhatsApp.
“Seperti diberitakan sebelumnya, ikan-ikan di sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung, tampak mabuk hingga bermatiaan diduga akibat cemaran limbah.”Limbah PKS lah,” ungkap warga (15/8/22) lalu.
Warga menyatakan, sungai tersebut diduga akibat dicemari Limbah PKS kelapa sawit milik PT Anderson.
“PT Anderson namanya itu,” sebutnya warga sambil pegang tumbak.
Mengetahui peristiwa tersebut, pihak Pemda Kampar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kampar, tanggal (16/8/22) langsung meninjau lokasi kejadian. Hari itu DLH juga mengambil air sungai serta ikan mati dari sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung, untuk uji laboratorium guna mengetahui apa penyebab ikan-ikan tersebut mati.(dh)