Scroll untuk baca artikel
Berita

Partai Demokrat Ajak Kadernya Ikut Aksi Demonstrasi Menentang Kenaikan Harga BBM

×

Partai Demokrat Ajak Kadernya Ikut Aksi Demonstrasi Menentang Kenaikan Harga BBM

Sebarkan artikel ini

Views: 130

JAPOS.CO – Meyikapi Kebijakan Pemerintah atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Partai Demokrat membebaskan kadernya di berbagai daerah ikut dalam aksi demonstrasi menentang kenaikan harga BBM.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Partai Demokrat juga tidak melarang kadernya jika ingin mengajak PNS atau keluarga TNI-Polri untuk ikut serta turun ke jalan.

“ Untuk Seluruh kader Demokrat dibebaskan untuk ikut serta bersama rakyat melakukan unjukrasa menolak kenaikan BBM ini,” kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani lewat siaran pers, Selasa (6 /9/2022 )

“DPP Demokrat khususnya Bappilu telah mengkomunikasikan kepada anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota untuk mengambil langkah dan tindakan,” ujar Kamhar

Dikatakan Kamhar intruksi tersebut sudah diberikan sejak minggu kedua Agustus lalu. Dia  menyatakan mereka memberi kebebasan anggotanya termasuk 514 Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten/Kota untuk ikut turun aksi menolak kenaikan BBM.

DPP Partai Demokrat berpesan agar para anggota tak perlu bersikap terlalu dramatis. Dia menyindir sikap para elit PDIP yang sempat menangis hingga melakukan walk out saat sidang Paripurna DPR mengesahan kenaikan BBM di era Presiden SBY.

“Kader Demokrat tak perlu menangis dalam menyampaikan argumentasi penolakan kenaikan BBM ini sebagaimana aksi sandiwara elit-elit partai PDIP pada saat merespon kenaikan BBM di masa pemerintahan SBY,” pesan Kamhar.

Semua anggota Partai Demokrat kata Kamhar dianjurkan mengajak semua pihak untuk melakukan aksi damai penolakan kenaikan harga BBM tersebut.

“Bila perlu mengajak keluarga TNI, keluarga Polri, keluarga PNS/ASN dan partai-partai lain untuk ikut turun kejalan dalam aksi damai,” tegasnya

Demokrat,menolak alasan pemerintah bahwa kenaikan harga BBM itu untuk meringankaan beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Menurut mereka, Presiden Jokowi seharusnya bisa menggunakan cara lain untuk mengurangi beban APBN, misalnya dengan meninjau ulang proyek pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

“Pemerintah semestinya bisa merelokasi penggunaan anggaran untuk meninjau ulang IKN dan infrastruktur yang tak prioritas, termasuk dengan menekan tingkat kebocoran APBN. Tapi pemerintah mengambil jalan pintas dan jalan mudah untuk memenuhi segala ambisinya dengan memberikan beban kepada rakyat,” jelas Kamhar

“Dengan menaikan harga BBM untuk menekan beban APBN ini langkah paling instan dan paling mudah, tapi sekaligus juga menunjukkan pemerintah tak kreatif dan tak punya hati,” ucapnya

Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi dan non-subsidi pada Sabtu kemarin, 3 September 2022.  Harga BBM jenis Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter, solar bersubsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Kenaikan juga terjadi pada BBM non subsidi Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. Kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Pertamax setelah pada April lalu pemerintah juga mengumumkan kenaikan dari harga sebelumnya Rp 9.500 per liter.

Sebagai kompensasi, pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai atau BLT sebesar Rp 600 ribu untuk enam bulan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Selain itu, Jokowi juga bakal menyalurkan bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan.(Joko Warihnyo 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *