Views: 225
KAMPAR, JAPOS.CO – Sesuai Standar Operating Procedure (SOP) pelayanan pengujian laboratorium, penyebab sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung, yang diduga dicemari Limbah PKS beberapa waktu lalu, namun diketahui setelah lima belas hari kerja.Hal itu disampaikan oleh Kadis DLH Kab Kampar Riau, Aliman Makmur lewat pesan aplikasi WhatsApp (1/9/22)
Padahal,sampel yang diambil pihak DLH Kampar, dari lokasi sungai tersebut pada tanggal 16/8/22 untuk mengetahui penyebab ikan bermatiaan secara uji laboratorium.Aliman Makmur menyampaikan sampel dikirim atau dimasukkan ke laboratorium setelah tiga dari pengambilan 19/8/22, oleh Pemda Kampar.
Kemudian, sesuai SOP menurut perkiraan Aliman, hasil uji laboratorium keluar setelah lima belas hari kerja.
“SOP: pelayanan pengujian laboratorium 15 hari kerja.Sampel dikirim/masuk tanggal 19 Agust 2022.Perkiraan selesai/keluar hasil uji tanggal 9 sept 2022,” terangnya.
“Di lab PU Provinsi(laboratorium PUPR Propinsi Riau,” lanjutnya.
Disampingnya itu, setelah hasil uji laboratorium keluar,Aliman menyampaikan boleh diungkapkan ke publik “Boleh, ” kata Kadis DLH Kab Kampar,Ir Aliman Makmur MSi,PhD.
Sebelumnya, PJ Bupati Kampar Kamsol menyatakan, pihaknya akan pastikan apa penyebab ikan bermatiaan di sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung.
Sebelumnya diberitakan, ikan-ikan di sungai Sikotuk Kota Batak Desa Pantai Cermin Tapung, tampak mabuk hingga bermatiaan diduga akibat cemaran limbah, sebulan yang lalu.”Limbah PKS lah.”ungkap warga.
Warga menyatakan, sungai tersebut diduga akibat dicemari Limbah PKS kelapa sawit milik PT Anderson Unedo.”PT Anderson namanya itu.”sebutnya warga sambil pegang tumbak.
Sementara, pihak perusahaan PT Anderson Unedo menyatakan, sangat kecil kemungkinan sungai Sikotuk dicemari limbah PKS milik mereka”Kami telah membangun 14 kolam pengelolaan limbat secara biologis yang menggunakan mikroba pemakan dan penghancur limbah.Dan saat lima kolam terisi penuh.”ujar Joni KTU didampingi Andi Siahaan Humas PT Anderson Unedo.(dh)