Views: 232
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Pemerintahan Kabupaten Mukomuko , Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pertanian (Distan) bekerjasama dengan PT.Sorgum dalam pengembangan budidaya tanaman Sorgum diatas lahan tidur diwilayah Kecamatan Ipuh dengan luas lahan berkisar 20 Ha. Dimana lahan tidur tersebut merupakan lahan yang sudah cukup lama tidak pernah digarap selama tiga tahun, setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Distan, dan sangat berpotensi untuk pengembangan budidaya tanaman Sorgum bidang pertanian yang merupakan tanaman baru dan sangat berpotensi meningkatkan taraf ekonomi bagi masyarakat petani.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko Aprinsyah ST. MT saat ditemui di ruang kerja nya Kamis, (25/8) menjelaskan terkait tehnik kerjasama dengan PT. Sorgum yang merupakan lending sector dalam pengolahan dan pengembangan budidaya Tanaman Sogum di wilayah Kabupaten Mukomuko yang berlokasih di kecamatan Ipuh.
“ Komonikasi rencana Pemerintah Daerah untuk bekerjasama dengan PT Sorgum dalam pengembangan dan membudidayakan tanaman Sorgum di Kabupaten Mukomuko saat ini terus dilakukan. Untuk sementara ini kita menunggu petugas lapangan Balai Penyuluha Pertanian (BPP) Ipuh untuk menyelesaika Calaon Petani Calon Lokasi (CPCL), kita sudah sepakati untuk dijadikan denplot, kami akan membuat perikatan kerjasama antara Pemda dengan PT Sorgum dalam hal pendampingan, dimana pendampingan ini terutama adalah dalam bentuk ikatan dengan Perbankan dalam hal pembiayaan.
Apriansyah juga menjelaskan” CPCL yang sudah diperifikasi oleh dinas dan akan kita ajukan menjadi lahan denplot yang diikatkan dengan PT. Sorgum, terkait pembiayaan, pembinaan dan pengawasan dalam hal pengolahan tanah. Untuk pengadaan bibit itu akan disediakan pihak PT Sorgum, termasuk kerjasama penyediaan pupuk,” kata Apriasyah.
“Selanjutnya PT. Sorgum ini akan melakukan pengawasan serta akan menunjuk, mengarahkan, bagaimana pengolahan tanah yang akan dilakukan, kemudian barulah dilakukan penanaman, namun sebelum melakukan penanaman terlebih dahulu kita akan melakukan pengolahan lahan agar tidak terjadi penggenagan air dengan cara pembuatan siring pembuangan air, pembuatan petak- petak perhatar nya (Plantstation), untuk pemeliharaan serta perawatan itu sendiri akan dilakukan oleh pemilik lahan itu sendiri,” terang Kadistan.
Dijelaskan nya juga” seiring dengan itu, kita juga akan membuat perjanjian dengan PT. Sorgum untuk pembuatan gudang penampungan, sebelum hasil panen dilakukan pengangkutan oleh PT. Sorgum. Pengadaan gudang penampungan hasil panen yang dipasilitasi pihak Sorgun berkemungkinan akan melakukan pembayaran nya setelah panen oleh petani. Setelah itu baru kita melakukan perjanjian opsteker yaitu perjanjian bersedia menampung, perjanjian ini akan tertuang dalam Surat Keputusan ( SK ) Induk nantinya. Didalam perjanjian Induk tersebut antara Bupati dengan Direktur PT. Sorgum, bahwa budidaya Sorgum ini dalam bentuk kerjasama bersedia menampung hasil panen.
“ PT Sorgum harus menampung mulai dari buah (Biji) hingga batang, dengan harga masing- masing sudah ditentukan harga nya, Biji sebesar Rp, 3000 sedangkan untuk batang Rp. 300 per kilo gram. Untuk pembiayaan yang ditangani oleh pihak PT Sorgum tersebut dengan cara melalui Rekening Keredit Usaha Tani (KUR). Untuk perkembangan selanjut nya petani lain nya akan melihat sendiri, jika ini lebih menguntungkan, saya rasa para petani lain nya juga akan ikut memanfaatkan tanaman Sorgum ini,” pungkas Kadistan.(JPR)
