Views: 378
KAMPAR, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lakukan uji laboratorium air sungai Sikotuk dan ikan mati, Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Hal itu dilakukan setelah kejadian ikan-ikan mabuk hingga mati sepanjang sungai sikotuk pada tanggal seminggu lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kampar, Ir Aliman memberikan keterangan kepada wartawan mengatakan setelah mendapat berita adanya ikan mati pada tanggal 15 agustus 2002 malam, melalui telepon adanya ikan mati di sungai desa pantai cermin, pihak Pemda Kabupaten Kampar yaitu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar Langsung turun ke lokasi dan sampai di lokasi jam 16.00. hari Selasa 16 Agustus 2022 temuan di lokasi ;
- Ikan yg mati ditemukan berjarak lebih kurang 800 m di hilir Pabrik Kelapa sawit milik Pt. Anderson Unedo.
- Pabrik comisioning pada bulan Januari 2022, dengan kapasitas 45 ton perjam dan didukung dengan 14 unint Ipal.
- Pabrik baru beroperasi 30 ton per jam, dan dari 14 Ipal baru yg berisi limbah dan 2 Ipal masih kosong/belum terisi. Pengamatan disekeliling pabrik pada jarak 500 m tidak ditemukan jejak limbah sawit.
- Ikan yang mati secara prosedur telah di bawa ke Kantor Dlh kab. kampar, untuk mengetahui sebab kematian ikan secara ilmiah hasil studi labiratorium.
- Kesimpulan sementara secara observasi organoleptik, patut disimpulkan penyebab kematian ikan, bukan disebabkan fluida limbah yang bersumber dari buangan pabrik sawit Pt.Anderson Unedo.
- Hasil Laboratorium paling cepat bisa diterima setelah 15 hari kerja.
Di tempat terpisah, Anar Nainggolan menegaskan selain sample yang dimiliki DLH Kampar, pihaknya bersama tim media yang turun ke sungai Sikotuk juga telah mengambil sample serta ikan yang mati guna dilakukan uji laboratorium di DLH Provinsi Riau.
“Kita apresiasi pengakuan DLH Kampar telah turun ke lokasi dan melakukan uji laboratorium air sungai sikotuk sebagai penyebab matinya ikan. Namun kita sebagai masyarakat yang juga turun ke lokasi saat kejadian telah mengambil sample air dan ikan yang mati untuk dibawa ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Riau guna dilakukan uji laboratorium,” kata Anar, Sabtu (20/8/22).
Namun, perlu dikaji lanjut Anar, keterangan DLH Kabupaten Kampar pada poin kelima yang mana pihaknya menyimpulkan sementara,ikan mati bukan disebabkan berasal limbah PKS PT Anderson Unedo. Sehingga, ia menegaskan perlu dikupas tuntas apa penyebab ikan-ikan mabuk hingga mati di sungai Sikotuk Kota Batak.
Bahkan Anar menyampaikan pernyataan DLH menjadi atensi bagi pemerintah dan juga penegak hukum.
Sebelumnya, PJ Bupati Kampar Kamsol menyampaikan pihaknya akan pastikan apa penyebab ikan-ikan mati di sungai Sikotuk Kota Batak. Setelah dilakukan Uji Laboratorium melalui DLH Kabupaten Kampar.
Sementara, warga menyatakan ikan -ikan yang bermunculan kepermukaan yang mati di sungai Sikotuk Kota Desa Pantai Cermin Tapung diduga akibat limbah PKS PT Anderson namanya itu.(dh)