Views: 186
DEPOK, JAPOS.CO – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri mewakili Wali Kota Depok, Mohammad Idris menghadiri pelatihan jurnalistik yang diadakan Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Korda Kota Depok bersama PT Karabha Digdaya di ruang Emeralda 1, Emeralda Golf Club, Senin (01/08/22).
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 50 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang ada di Kecamatan Tapos dan Cimanggis.
Sekda Kota Depok Supian Suri mengatakan, pelatihan ini bisa menjadi wadah bagi siswa untuk mendapat dasar-dasar jurnalistik. Tentunya sebagai sarana memberikan pengetahuan para siswa agar terhindar dari berita hoaks.
“Kegiatan ini menjadi penting, karena anak-anak tidak hanya mendapat materi dari pelajaran sekolah dan modal ke depan semua ilmu harus dikuasai. Termasuk salah satunya ilmu jurnalistik,” kata Supian Suri seperti dikutip berita.depok.go.id
Selain menambah wawasan serta kompetensi,Kata Supian pelatihan jurnalistik ini juga menjadi ajang memperluas jaringan. Baik dengan sesama peserta, panitia ataupun pemateri.
“Manfaatkan betul kegiatan, bangun komunikasi. Modal ke depan adalah bangun jaringan dan komunikasi. Orang pintar banyak peluang terbatas. Memilih dengan bangun silaturahmi,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama (Dirut) PT Karabha Digdaya, Arif Wiryawan menyatakan, pada era-serba cepat, setiap orang dapat membuat berita hanya dengan telepon genggam. Maka, semua berpotensi menjadi jurnalis, walaupun kemudian banyak informasi tak bertanggung jawab karena tak paham dasar-dasar jurnalistik.
“Saya yakin kegiatan ini memiliki banyak manfaat. Adik-adik milenial punya daya kreatif dan imanjinasi, sehingga akan menjadi indah jika ditambah dengan pengetahuan jurnalistik, ” ujarnya
Sementara itu, Ketua IJTI Korda Kota Depok, Rizky Tri Ruspanji mengatakan, saat ini berita yang berupa fakta dan juga hoaks sulit untuk dibedakan. Dengan pelatihan ini, diharapkan mampu memberikan pengetahun bagi siswa tentang dunia jurnalistik dan cara membedakan berita yang berupa fakta dengan yang tidak.
“Berita harus terkonfirmasi. Hoaks saat ini juga tidak bisa dibedakan, jadi harus paham, ” jelasnya. (Joko Warihnyo)