Views: 175
PANDEGLANG, JAPOS.CO – Salah satu Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) berinisial ( Wtm) mengatakan keberatan dengan adanya dugaan potongan ataupun pemungutan yang dilakukan dilakukan oleh oknum RT Kampung Manggu desa karyabuana kecamatan Cigeulis.
Keberatan KPM tersebut dikatakan kepada Japos.co lantaran dirinya hanya menerima Rp 200 ribu, sementara yang Rp 500 ribu diperintahkan oleh Oknum RT ke yang tidak dapat sementara yg Rp 200 ribu untuk desa dan RT, bahkan ia tidak tahu akan adanya pungutan atau pemotongan karena tidak dikasih tahu awalnya dan tanpa ada musyawarah terlebih dahulu.
“Duka teu terang arek dipotong teu aya musyawarah hela, nya ari bentuk duit mah kaberatan bae pak, duka mun bentuk cenah daging hayam atau kumaha kitu, Pak RT ieu gede teuin amat ieu Masihkeunna 500 rebu knu teu menang ko anu menang ngan 200 rebu, munnta mah pak RT masihan 50 rebu mah hade bae gedena 100 rebu wajar karunya uang kasihan kanu teu menang, ceuk abdi, mung Ceuk RT kumaha nyah ges tidituna ti Desana Cenah (Ga tau mau dipotong pak ga ada musyawarah dulu, ya kalau bentuk uang mah keberatan aja pak, tapi kalau bentuk daging ayam atau apa gitu, Pak RT ini gede amat ngasihnya 500 ribu pada yang tidak dapat, ko yg dapat hanya nerima 200 ribu kalau ngasih 50 ribu gedenya 100 ribu wajarlah uang kasihan buat yang tidak dapat kata saya tapi kata RT sudah Dari Desanya seperti itu),” katanya saat menceritakan kepada Japos.co ( 24/07 ).
Sementara itu Doni Hermawan Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) saat diberikan informasi tersebut mengatakan Pungutan ataupun potongan tidak dibenarkan apa lagi adanya ancaman.
“Pungli tidak di benarkan tp liat alasan takut ada hasil musyawarah dan di bagikan kepada masyarakat yg tidak mampu itu liat musdesnya tp kalau untuk kepentingan pribadi itu ga boleh, Itu ga boleh ada acaman mengancam. Ya tar kami konfirmasi lg ke kadesnya ” ujarnya melalui pesan whatsapp. (Yan)