Views: 187
JAMBI, JAPOS .CO – Gubernur Jambi H.Al Haris, mengapresiasi langkah langkah mahasiswa nusantara yang peduli terhadap air dan sungai sebagai kebutuhan seluruh makhluk hidup. Hal tersebut disampaikan Al Haris pada acara Hari Air Dunia ke 30 dan Hari Sungai Nasional ke 11 Tahun 2022, yang berlangsung di GOR Kota Baru, Jambi, Rabu (27/07/2022) malam.
Pada kesempatan tersebut, juga diadakan Temu Teater Mahasiswa Nusantara (TEMU TEMAN) ke-19.
“Saya sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh Forum Seni Mahasiswa Jambi (FSMJ), dengan mengemas peringatan Hari Air Dunia dan Hari Sungai Nasional melalui Tema Teater Mahasiswa Nusantara, hal ini setidaknya akan semakin menambah kecintaan masyarakat dan juga kalangan generasi muda terhadap seni yang didalamnya menyuarakan sangat pentingnya air bagi kehidupan. Air merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup dimanapun habitatnya, hal ini menunjukkan begitu pentingnya air bagi kehidupan,” ujar Al Haris.
Al Haris menuturkankan, Provinsi Jambi dengan kondisi geografis terdiri dari dataran tinggi, sedang, dan rendah, yang dilalui oleh aliran sungai Batanghari dengan memiliki panjang lebih kurang 870 kilometer.
“Kita harus memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga kelestarian Sungai Batanghari, diantaranya dengan menjaga kualitas air, sedimentasi, serta tata guna lahan yang berada di hulu hingga hilir sungai, karena selain sebagai sumber air baku untuk kebutuhan sehari hari, aliran sungai Batanghari juga dimanfaatkan sebagai sarana transportasi menuju outlet atau pelabuhan yang berada di hilir sungai Batanghari,” tutur Al Haris.
Al Haris berpesan kepada semua pihak terkait, agar dalam pengelolaan sumber daya air di Provinsi Jambi, tidak melupakan koordinasi dan sinkronisasi dengan provinsi tetangga karena hulu sungai banyak berada di provinsi tetangga.
“Jika koordinasi dan sinkronisasi tersebut terjalin dengan baik maka akan sangat membantu dalam menjaga ketersedian pasokan air di Provinsi Jambi, serta kedepannya perlu menjadi pemikiran kita bersama untuk mengelola aliran Sungai Batanghari tersebut dalam suatu konsep pengelolaan one river one management,” pesan Al Haris.
Al Haris memaparkan, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan atensi besar terhadap pelestarian lingkungan, yang berkorelasi besar dengan ketersediaan air tanah dan debit air sungai. Salah satu prioritas pembangunan adalah dalam peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup serta mitigasi perubahan iklim.
Berbagai upaya telah dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Jambi terhadap kelestarian Sungai Batanghari, salah satunya Pencanangan Gerakan Sungai Batanghari Bersih.
“Pada tanggal 9 Maret 2022, Gubernur Jambi dengan seluruh Bupati/Wali Kota Se Provinsi Jambi menandatangani MoU untuk menjaga dan memelihara kondisi Sungai Batanghari agar lebih baik dan lebih sehat,” papar Al Haris.
Al Haris juga telah menginstruksikan kepada stakeholders terkait terhadap ketersediaan air, baik yang berupa air permukaan dan air tanah, agar turut berperan aktif dalam berbuat serta melakukan aksi dalam menjaga dan melestarikan air, dengan menjaga tutupan lahan di hulu sungai dari perambahan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, serta melakukan pengawasan dan monitoring kondisi air sungai dalam upaya mengambil langkah-langkah strategis.
“Pada masa mendatang tantangan ketersediaan dan mutu (kuantitas dan kualitas) air bersih semakin berat, karena kondisi demografi dengan peningkatan jumlah penduduk yang tinggi tentunya dibarengi dengan peningkatan kebutuhan air. Menyikapi kondisi tersebut, tata kelola air harus terus kita tingkatkan secara bersama-sama dan sinergis, dari hulu sampai hilir, yakni mulai dari sisi tersedianya air dengan mempertahankan dan merawat lingkungan dan hutan sebagai penyangga tersedianya air, menata dan merawat aliran air, hingga sisi konsumsi air, yaitu agar menggunakan air secukupnya dan efisien,” terang Al Haris.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Afriansyah Noor, mengemukakan, Hari Air Dunia atau World Water Day merupakan hari peringatan untuk menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya sumber air yang berkelanjutan, karena dibeberapa negara terjadi krisis air bersih. (Rizal)