Views: 225
BUKITTINGI, JAPOS.CO – Sikap perilaku oknum “AD” sebagai penyedia Sapi Qurban Idul Adha 1443 Hijjriyah/Tahun 2022, membuat peserta Qurban kecewa.
“Ketika tiba hari H pelaksanaan penyembelihan Qurban, namun sapi yang dipesan tidak kunjung datang. Padahal dana pembelian sapi sudah dilunasi” ungkap Yeni salah satu peserta Qurban.
Dugaan penipuan dilakukan oknum “AD” terjadi di beberapa masjid, mushala, Rumah Bersalin Bunda, perkumpulan alumni SMAN 3 Bukittinggi yang mengalami kerugian. Sehingga niat untuk berkurban tidak tersampaikan dan tidak mencapai sasaran pada masyarakat selaku penerima daging Qurban.
Ketua DPRD Bukittinggi, Beny Yusrial, S.Ip, menanggapi prilaku oknum “AD”, sangat prihatin dan menyesali terhadap kejadian, karena bagaimanapun itu hak masyarakat yang berqurban.
“Informasi yang saya peroleh, oknum tersebut sudah lama bekerja sebagai pedagang sapi hari lebaran Idul Adha, tapi tidak ada masalah dan lancar-lancar saja, Namun tahun ini merupakan hal yang memprihatinkan, hal ini menjadi perhatian kita semua untuk lebih berhati-hati dalam membeli hewan, baik untuk diqurbankan maupun yang akan di pelihara,” pesan Beny, Selasa (12/7).
“Kita berharap oknum tersebut bisa segera ditangkap dan diproses oleh pihak berwajib serta dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah dia lakukan,” lanjutnya.
“Ambo salah satu peserta kurban di Mushala Baitul Jannah, seharusnya ada 5 ekor sapi dan 1 ekor kambing tapi hewan tersebut tidak datang sampai sekarang dan saya sudah melaporkan peristiwa ke polisi,” ujar Khairil Arif.
Ia nya berharap kasus ini dapat menemukan titik terang. Hal yang sama juga disampaikan ketua panitia kurban alumni SMAN 3 Bukittinggi, Edwar Inyiak Jangguik menyebutkan kerugian yang dialami 5 ekor sapi dengan nilai ratusan juta.
”Kami melaporkan saudara “AD” karena merasa ditipu. Lima ekor sapi dijanjikan dipotong di rumah potong hewan (RPH) dan diantarkan ke sekolah namun tidak direalisasikan. Kerugian sekitar Rp 101 juta,” ujar Edwar.
Menurutnya, ini baru pertama kali terjadi sebelumnya berhubungan baik selama bertahun-tahun dengan “AD” “Sudah empat tahun kami berhubungan dengan terlapor, selama ini tidak ada masalah, baru kali ini kami tertipu,” ungkapnya.
“400 lembar kupon yang telah disebarkan, dengan kajadian ini kurban terpaksa dibatalkan dan kami mencoba menggalang dana kembali dari para senior,” ujar ketua panitia kurban alumni SMAN 3 Bukittinggi.
Pemilik Rumah Sakit Bersalin (RSB) Bunda, Yenni Fitri pihaknya juga menjadi korban dengan satu ekor sapi kurban dengan harga satu ekor Sapi Rp 19,2 juta.
“Uang sudah ditransfer,” tutup Yeni. (Yet)