Views: 172
DEPOK, JAPOS.CO – Belum lama ini Kagatrik FTUI menyelenggarakan webinar bertema “Co-firing Biomassa di PLTU”. Kagatrik FTUI menghadirkan pembicara Mochamad Soleh, ST, MT, QRMP, IPM, Head of Research, Innovation & Knowledge Management, PT Indonesia Power.
Mochamad Soleh mengatakan Co-firing adalah penambahan biomassa sebagai bahan pengganti parsial atau bahan campuran batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
“Ada tiga jenis co-firing, yaitu cofiring langsung, co-firing tidak langsung, dan paralel co-firing. Co-firing langsung adalah metode paling umum dan paling hemat dari segi pembiayaan. Biomassa langsung dimasukan pada pembakaran di PLTU. Co-firing tidak langsung adalah biomassa yang sudah dibakar dan menjadi bentuk gas. Kemudian gas ini yang dimanfaatkan. Terakhir, co-firing paralel adalah pemanasan secara terpisah antara pemanasan batubara dengan pemanasan biomass,” jelasnya
Dikatakannya Program Co-Firing di PLTU batubara dengan biomassa merupakan salah satu dari program PLN “Green Booster” untuk mendukung target bauran energi EBT nasional. Ini merupakan upaya pemenuhan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025 sesuai dengan target pemerintah.
“PJB melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah mengujicobakan co-firing pada 16 PLTU di Jawa dan luar Jawa dengan persentase co-firing 1-20%, menjadikan PJB menjadi yang terdepan pada inovasi co-firing di Indonesia,” ujarnya Sholeh.
Implementasi Co-firing akan memberikan dampak terhadap penurunan emisi karbon per tahun sekitar 11 juta ton CO2 dan gas rumah kaca. Tak hanya itu, co-firing juga merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan. Masyarakat dapat terlibat dan berpartisipasi, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi setempat.
Ia menambahkan Beberapa jenis biomassa yang dapat digunakan dalam cofiring, yaitu wood pellet, cangkang sawit, serbuk kayu, brown fibre, woodchop dari berbagai jenis kayu, dan sekam padi.
” Jenis biomassa ini dapat diperoleh dari masyarakat di berbagai kota di Indonesia” tutupnya. (Joko Warihnyo)