Views: 475
KETAPANG, JAPOS.CO – Meski sudah empat bulan berjalan (122 hari) dari kontrak ditanda tangani, pengerjaan proyek Pembangunan Pantai Pagar Mentimun Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang-Kalbar belum menunjukkan progres yang signifikan.
Padahal, Proyek bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Kementerian PUTR RI, Direktorat Sumbar Daya Air Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1 Provinsi Kalimantan Barat senilai Rp. 19,36 Milyar itu, telah berkontrak sejak 25 Februari 2022, sesuai No Kontrak : PS.01.02/Bws8/SNVT-PJSA/PPK.01/2022/02. Ditunjuk sebagai pelaksana PT. ANANDA ANABANUA dengan masa kerja 240 hari.
Ketua LSM Peduli Kayong (PK) Suryadi menuturkan, lambannya pelaksana atau mulai aktivitas proyek, telah melahirkan kekhawatiran banyak pihak.
Apa lagi dikatakan dia akan masuk musim penghujan dan tidak menutup kemungkinan pada masa itu akan terjadi banjir Rab.
Jika hal tersebut terjadi tentunya dapat mempengaruhi pelaksanaan dan tidak menutup kemungkinan jika dipaksakan kerja dapat mempengaruhi mutu kerja.
Dikabarkan, proyek aspirasi anggota DPR RI Kalbar ini, dimaksudkan mencegah Abrasi, membantu agar pantai sepanjang Pantai Pagar Mentimun tidak terkikis oleh air laut.
“Ya, jika tidak pandai-pandai menyiasati pengerjaan, tentunya berpengaruh hasil kerja nantinya. Sekarang saja gelombang ke arah pantai sudah kuat, apalagi memasuki Bulan September dan Oktober nanti,” ungkap Suryadi Selasa 28/6/22) seraya menerangkan bahwa dia baru dua hari lalu (26/2) pulang dari lokasi kerja.
Dalam kunjungan tersebut Suryadi menceritakan bahwa dia telah mewawancarai pekerja. Disanalah dia mengetahui bahwa pelaksana baru memulai aktivitas sekitar dua minggu atau pertengahan Juni 2022 lalu. Bahkan dikatakannya, material dari 12.000 kubus semen berukuran 80x80cm yang diperlukan baru terlihat di lokasi 200 an kubus.
“Sementara, masa kerja sisa 118 hari, inikan sangat mengkhawatirkan,” ucap Suryadi mengoreksi.
“Meski demikian saya juga tak ingin su ujon, dan berharap pengerjaan proyek dapat selesai tepat waktu dan sesuai speksifikasi agar hasilnya berkualitas,” tambah dia.
Sampai berita ini dikirim ke redaksi, JAPOS.CO masih melakukan konfirmasi pihak-pihak terkait atas terlambatnya dimulai pengerjaan proyek Abrasi tersebut.(Tim).