Views: 328
DEPOK, JAPOS.CO – Jakarta International Stadium (JIS) rencananya akan diresmikan oleh Pemprov DKI pada 25 Juni 2022. Stadium olah raga bertaraf Internasional ini memiliki desain yang unik serta teknologi ramah lingkungan. Selain itu JIS juga memiliki atap tutup-buka yang menutupi seluruh isi stadion. Atap JIS, dengan rangka seberat 3.900 ton, diklaim menjadi atap terberat dan terbesar di Asia bahkan dunia.
Keunikan atap rangka baja JIS ini menarik para mahasiswa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang diwakili oleh Kelompok Ilmu Struktur mengunjungi Jakarta Insternational School (JIS) di daerah Jakarta Utara pada Selasa, 7 Juni 2022. Rombongan dari DTS FTUI terdiri dari 25 mahasiswa S1 dan S2 dengan didampingi oleh 7 Dosen Departemen Teknik Sipil FTUI Dr Ir Elly Tjahjono, Dr Ir Yuskar Lase, Ir Syahril A Rahim, M Eng Dr Ir Heru Purnomo, Dr-Ing. Josia Irwan Rastandi, ST Dr Bastian Okto Bangkit S ST MT MSc dan Dr Jessica Sjah, ST MT MSc.
Rombongan dari FTUI diterima oleh pihak JIS diwakili oleh Manajer Proyek Pembangunan Stadion, Arry Wibowo. Pada sesi presentasi dari JIS disampaikan paparan terkait proses desain struktur stadion sepak bola dimana memiliki keunikan di bagian atap yang bisa secara mekanik tertutup apabila kondisi cuaca sedang hujan.
“Tujuan kunjungan ini dalam rangka melakukan studi banding untuk melihat proses konstruksi stadion JIS khususnya di bagian atap baja. Diharapkan mahasiswa dapat memperoleh wawasan tambahan mengenai pelaksanaan kontruksi struktur stadion yaitu pengangkatan secara bersamaan berupa rangka atap baja dengan berat 3900 ton,” kata Dr Bastian.
Dikesempatan terpisah, Dekan FTUI, Prof Dr Heri Hermansyah, ST M Eng IPU mengungkapkan, “FTUI sangat mendukung kegiatan studi lapangan bagi sivitas akademika FTUI. Dosen maupun mahasiswa selalu kami dukung dalam kegiatan menggali ilmu dan pengetahuan secara langsung. Semoga mahasiswa dalam studi lapangan ke JIS memperoleh informasi langsung dari narasumber dan merasakan langsung hasil kerja konstruksinya tersebut,” ujar Heri. (Joko Warihnyo)