Views: 203
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Selain menyalurkan bantuan alat tangkap pada nelayan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Dinas Kelautan Kabupaten Mukomuko, pernah menyalurkan bantuan ekonomi sampingan terhadap nelayan sebagai cadangan bagi para nelayan saat hasil tankap menurun, apa lagi saat cuaca tidak mendukung bagi nelayan turun melaut.
Tujuan dinas adanya penyaluran bantuan ekonomi sampingan tersebut supaya para nelayan punya penghasilan dari usaha sampingan itu, walaupun tidak seberapa dibanding ketika nelayan mendapatkan hasil tangkap yang memadai, paling tidak bisa membantu kebutuhan.
Bantuan tersebut seperti kolam ikan yang terbuat dari terpal, bantuan ternak bebek, dan bantuan ternak sapi, namun semuanya disinyalir mubazir dikarenakan bantuan tersebut tidak dimanfaatkan secara efektif oleh masyarakat nelayan, hanya sekedar menghabur- hamburkan uang negara.
Kepala Dinas Kelautan Kabupaten Mukomuko Junaidi melalui Kepala Bidang (Kabid) Tangkap Warsiman SPT dikonfirmasi di tempat kerjanya, Rabu,(22/6) mengatakan soal menyalurkan bantuan usaha cadangan, mungkin Dinas Kelautan sudah enggan menyalurkan bantuan usaha cadangan atau sampingan terhadap nelayan, kenapa demikian, pasalnya selama ini dinas Kelautan yang bekerjasama dengan dinas pertanian bidang peternakan, sudah berapa kali menyalurkan bantuan usaha sampingan, namun semuanya itu tidak berjalan dengan baik, bahkan sampai saat ini tidak ada bukti keseriusan para nelayan dalam mengelolanya, sehingga hancur begitu saja.
“Jika kita lihat nampaknya minat dari nelayan itu kurang, sehingga apa yang pernah kita salurkan itu hanya akan sia- sia, jika memang saat hasil tangkap mereka menurun disebabkan cuaca, atau memang belum musimnya, itu sudah resiko, lebih baik mereka memperbaiki alat tangkap mereka saja,” tutur Warsiman,.
“Namun kita sudah memberikan bantuan pun juga tidak dimanfaatkan dengan baik, karena minat dari nelayan itu sendiri nampaknya tidak ada, lebih baik kita tiadakan saja,” lanjutnya.
“Jika selama ini bisa dikelolah dengan baik, tentu akan dapat membantu mereka saat hasil laut menurun, padahal kita berharap dapat berjalan dengan baik, dan berkembang, maka bantuan tersebut akan terus bergulir dan berkesenambungan, jika dinas punya anggaran kita cukup menyalurkan bantuan alat tangkap saja melalui kelompok nelayan,” tutup Warsiman.(JPR)