Views: 131
BANTEN, JAPOS.CO – Penjabat (Pj) Gubernur Banten mendorong peningkatan produktivitas dan nilai tambah kelapa sawit di Provinsi Banten. Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang merupakan dua wilayah penghasil kelapa sawit di Provinsi Banten.
“Satu komoditi yang sangat memiliki nilai ekonomi adalah sawit. Indonesia penghasil sawit besar. Komoditi ini mempunyai nilai tambah ekonomi dan memiliki makna dalam mengatur dan meningkatkan devisa negara,” ungkap Al Muktabar saat memberikan sambutan secara virtual dalam Pelantikan DPD Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang Serta Diskusi Terbuka Percepatan PSR Provinsi Banten di The Jayakarta Hotel Anyer, Kabupaten Serang secara virtual Kamis (9/6/2022).
“Apkasindo sangat dibutuhkan peran aktifnya oleh Pemda dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas sawit. Tidak banyak negara yang memiliki sawit,” tambahnya.
Dikatakan, dalam pengelolaan kelapa sawit semua pihak harus memperhatikan prinsip ramah lingkungan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia. Kelapa sawit, dari hulu sampai hilir mempunya nilai tambah yang luar biasa.
“Hilirisasi salah satunya minyak goreng. Dalam bentuk curah ataupun kemasan, agar masyarakat dapat menikmati minyak goreng dengan harga yang terjangkau dan berkualitas,” ungkap Al Muktabar.
Di pundak Apkasindo, lanjutnya, terdapat satu agenda kerja untuk mengoptimalkan kinerja organisasi dalam memberikan layanan masyarakat yang memberikan nilai tambah ekonomi pada kelapa sawit.
“Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandglang memiliki perkebunan kelapa sawit yang sudah cukup lama. Sedang memerlukan peremajaan untuk meningkatkan prduktivitas. Pemda akan bahu-membahu untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi komoditi kelapa sawit,” ungkap Al Muktabar.
“Provinsi Banten sebagai kawasan industri dapat memaksimalkan, mungkin menggiatkan, hilirisasi kelapa sawit tidak hanya minyak goreng,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Al Mukatabar mengajak para pelaku industri kelapa sawit untuk menggiatkan atau mengembangkan bersama hilirisasi komoditi kelapa sawit yang berbasis industri.
“Pada prinsipnya, kita akan terus memberikan pelayanan bahwa pemerintah hadir dalam industri kelapa sawit,” pungkasnya. (Yan/Adpim)