Views: 151
KAJEN, JAPOS.CO – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, meminta kepada seluruh E-Warong di Kabupaten Pekalongan untuk menyediakan komoditas sembako yang berkualitas untuk warga masyarakat penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Pekalongan. Hal itu disampaikan bupati pada kegiatan Halal bi Halal Warung Elektronik Gotong Royong (e-Warong) Kabupaten Pekalongan Tahun 2022 di Pendopo Bupati pada Kamis waktu setempat, Kamis (2/6/2022)
Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, bupati memberikan apresiasi kepada pengelola e-Warong yang telah keluar dari penerima bantuan PKH dan berani untuk mandiri. “Ibu-ibu semuanya ini berani membuat dirinya menjadi mandiri, berani membuat jiwa dan mentalnya menjadi kaya, berani ikut berkontribusi untuk membantu teman-teman yang tidak mampu,” ujar bupati.
Bupati berpesan agar e-Warong di Kabupaten Pekalongan dapat kompak menjadi e-Warong yang baik dan tertib aturan dengan menyediakan barang atau produk terbaik bagi masyarakat. “Tidak ada yang semaunya sendiri. Maksudnya yang tidak bisa diarahkan. Sehingga nanti menghasilkan hasil yang tidak bagus,” tutur bupati.
Bupati menyatakan tidak akan segan-segan untuk menindak tegas bahkan memberikan sanksi jika ada e-Warong yang nakal, atau bahkan tidak menyediakan barang. “Jika bantuan berupa sembako tolong berikan yang terbaik. Tidak boleh asal-asalan, harus yang terbaik. Dan apabila yang tidak terbaik diberikan, kami tidak segan-segan untuk mencabut (mesin) EDC-nya,” ungkap bupati.
Bupati juga meminta dinas terkait melakukan kontrol ketat terhadap barang yang disediakan e-Warong. Sehingga jika ditemukan e-Warong yang menyediakan barang tidak layak dapat segera ditindak tegas, “Kami bisa memberhentikan bahkan bisa melaporkan langsung kepada aparat penegak hukum. Kalau tidak sesuai,” ucap bupati.
Pada kesempatan tersebut, bupati juga berharap agar pengelola e-Warong di Kabupaten Pekalongan benar-benar bisa mandiri dan tidak hanya bergantung kepada program PKH sembako saja. Karena, menurutnya, tidak semua bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin bentuknya berupa sembako tetapi terkadang juga berupa bantuan tunai.
Usaha-usaha lainnya juga perlu dikembangkan oleh para pengelola e-Warong agar kesejahterannya dapat meningkat dan lepas dari kemiskinan. Bupati menyatakan pemkab siap memberikan dukungan dan pendampingan usaha.
“Ibu-ibu harus bisa mandiri. Kalau perlu akan kami dampingi, yang mau membuat usaha-usaha lainya. Supaya warungnya ibu tidak menjadi warung musiman sebulan sekali tapi warung yang benar-benar ada,” pungkas bupati.
Sebelumnya Perwakilan e-Warong Kabupaten Pekalongan Asiyah, melaporkan, saat ini di Kabupaten Pekalongan setidaknya ada 62 e-Warong yang masing-masing beranggotakan 8-10 orang pengurus.
“Kami berterima kasih atas dukungan bupati serta dinas-dinas terkait. Dinas sosial, penamping PKH, TKSK, atas dukungannya selama ini sehingga program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) berjalan dengan lancar dan baik,” ujar Aisiyah.
Aisiyah juga memohon dukungan agar e-Warong di Kabupaten Pekalongan dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan kesejahteraan para pengurusnya.(sofi)