Views: 222
PANDEGLANG, JAPOS.CO – Pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Jalan Marapat – Cemara yang ada di kecamatan Cigeulis, diduga dalam pelaksanaannya asal jadi dan tidak mementingkan kwalitas.
Pasalnya kondisi fisik Tembok Penahan Tanah ( TPT) jalan tersebut yang telah dikerjakan terlihat sudah mulai hancur dan rusak, padahal fungsi dari TPT tersebut sangatlah penting mengingat kondisi jalan yang curam serta struktur tanah yang labil dan rawan longsor.
Seperti yang telah disampaikan Abdul Halim Ketua Lsm Geger Banten Kabupaten Pandeglang belum lama ini kepada Japos.co.
“Hasil kroscek saya di lokasi pekerjaan, TPT yang sudah dikerjakan oleh pihak pelaksana, tidak memiliki kekuatan hanya di remas dengan tangan kosong saja sudah hancur padahal ini salah satu item yang sangat penting dalam proyek ini kalau TPT tidak kuat khawatir akan terjadinya Longsor,” ujarnya.
Halim menambahkan, buruknya kwalitas fisik yang ada tidak lepas dari lalainya pengawasan yang dilakukan konsultan pengawas dalam proyek tersebut.
“Salah satu sebab buruknya kwalitas dalam sebuah pembangunan adalah lemahnya fungsi pengawasan, dan kelalaian konsultan pengawas proyek, kalau konsultan pengawasnya tegas dan intens dalam pengawasan saya pikir tidak akan seperti ini,” bebernya.
Terakhir Halim berharap agar Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( DPUPR) Kabupaten Pandeglang agar segera menindak tegas oknum pelaksana, dan juga menegur konsultan pengawas agar proyek ini sesuai dengan visi Bupati Pandeglang yaitu jalan Kabupaten Pandeglang mantap betul (Jakamantul).
” Saya harap kepada pihak DPUPR Kabupaten Pandeglang agar segera menindak tegas Pelaksana proyek ini dan juga menegur pihak konsultan pengawas yang lalai dalam menjalankan tupoksinya, agar dalam pekerjaannya sesuai dengan visi dan misi Bupati Pandeglang yaitu Terwujudnya Jalan Kabupaten Pandeglang Mantap Betul, (Jakamantul) bukan ( Jakapentul) jalan Kabupaten Pandeglang parah betul,” tegasnya.
(Yan)