Views: 208
PANDEGLANG, JAPOS.CO – Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) kembali digelar tahun 2022. Kali ini merupakan TMMD ke-113 yang berlokasi di Kecamatan Patia, Bupati Irna Narulita meyakini outcome TMMD langsung menyentuh kepada masyaakat.
“Masyarakat yang akan menuju kecamatan dan sekolah tidak harus memutar, ini menjadi lebih mudah dan efisiensi waktu”, kata Bupati Irna Narulita pada pembukaan TMMD ke-113 di Pendopo Pandeglang, Rabu (11/5/2022).
Menurut Irna, TMMD ini menunjukan TNI semakin manunggal bersama masyarakat, karena kehadiran program TMMD ini memudahkan aksesbilitas bagi masyarakat.
“Program TMMD ini tidak hanya menyasar pengerasan jalan, namun juga ada sarana keagamaan yang dibangun”, ujarnya.
“Dengan akses lebih mudah kami harap ekonomi masyarakat patia bisa berkembang”, imbuhnya.
Kepala Komandan Kodim 0601 Pandeglang Letkol Inf Jani Setiadi menyampaikan, TMMD ke-113 akan mengerjakan pengerasan jalan sepanjang 1.000 meter, lebar 3,5 meter di ruas jalan Patia-Nebeng Kecamatan Patia.
“Ruas jalan ini sebenarnya sepanjang 3.340 meter, 600 meter sudah dikerjakan tahap pertama pada tahun 2020, sekarang kita kerjakan dengan TMMD 1.000 meter”, terangnya.
Disampaikan Letkol Jani, pelaksanaan TMMD dimulai dari pra-TMMD yang telah dilaksanakan dari tanggal 25 april sampai dengan 6 mei tahun 2022.
“Pelaksanaan TMMD nya kita mulai tanggal 11 mei tahun 2022 setelah pembukaan nya hari ini oleh Bupati Pandeglang, pelaksanaan hingga 30 hari kedepan sampai 9 juni 2022”, ujarnya.
Sementara Camat Patia Entus Maksudi mengatakan, adanya TMMD ini sangat membantu aksesbilitas bagi warganya. Kata dia, apabila ruas jalan ini sudah terbangun warganya tidak harus jalan memutar jika hendak ke Kantor Kecamatan.
“Ruas jalan ini menghubungkan tiga desa yaitu Desa Patia, Desa Babakan Keusik, dan Desa Pasir Gadung, warga kami akan lebih dekat apabila ingin mengurus administrasi ke Kecamatan”,katanya.
Selain itu, Entus juga meyakini akses ini akan meningkatkan ekonomi dibidang pertanian karena Kecamatan Patia terkenal dengan lumbung padi.
“Ases mudah, akan memangkas ongkos produksi karena kendaraan bisa masuk ke lokasi pertanian”, tandasnya. (Yan/Hms )