Views: 145
SERANG, JAPOS.CO – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy bertindak selaku Pemimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022 yang digelar Polda Banten di halaman Markas Polda Banten, Kota Serang, Jumat (22/4).
Menurut Andika, pemerintah telah memutuskan untuk tidak melakukan pelarangan mudik pada tahun ini. Namun demikian, masyarakat diminta tetap waspada dengan tidak mengabaikan Prokes penanganan Covid-19.
“Sebagaimana amanat Pak Kapolri (Kapolri Jenderal Pol Sigit Listyo Prabowo), pemerintah ingin mudik lancar tapi Covid-19 juga tetap terkendali,” kata Andika kepada pers usai memimpin apel.
Hadir sebagai tuan rumah pada apel yang diikuti oleh seluruh kesatuan Polri di Polda Banten itu Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho.
Sebelumnya di dalam apel tersebut Andika yang menyampaikan amanat Kapolri mengatakan, berbeda dengan Idul Fitri tahun lalu, pada tahun ini Pemerintah memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada masyarakat untuk dapat merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga.
“Kegiatan mudik tidak dilarang dan tidak dilakukan penyekatan-penyekatan di jalur-jalur lintasan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik,” katanya.
Namun demikian, lanjut Andika, walaupun situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah terkendali di mana tingkat penularan berada di bawah angka 1, dengan positivity rate dan BOR Rumah Sakit berada di bawah standar WHO, perlu tetap ditegaskan bahwa pandemi belum sepenuhnya selesai.
Disampaikan Andika, Kapolri juga meminta jajarannya bersama-sama dengan stakeholder penanganan pandemi Covid-19 lainnya untuk menyiapkan masyarakat agar aman dari penularan covid-19 dengan terus menggelar kegiatan vaksinasi untuk mengejar target pada 30 April mendatang khusus wilayah Jawa dan Bali mencapai 100% dosis 2, booster 30% dan lansia 70%.
“Disertai dengan berbagai upaya pencegahan untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari bahaya pandemi Covid-19,’ imbuhnya.
Terkait Operasi Ketupat tahun ini sendiri Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengatakan usai apel, Operasi tersebut akan dilaksanakan selama 12 hari mulai 28 April sampai dengan 9 Mei. Fokus pengamanan adalah masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun KA, dan bandara.
“Nanti Polri akan dibantu Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Pemadam Kebakaran, Linmas, Senkom dan instansi lainnya,” kata Kapolda.
Selain itu, lanjutnya pada dua minggu sebelum pelaksanaan Operasi Ketupat, Polri juga telah melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan dalam rangka cipta kondisi jelang operasi ketupat dengan sasaran distribusi sembako, penyakit masyarakat, miras, judi, prostitusi, narkoba, petasan, balon udara yang mengganggu penerbangan.
“Dan untuk Jawa dan Bali, Polri tetap menggelar Operasi Aman Nusa II Penanganan Covid-19,” imbuhnya.
Dengan demikian, lanjutnya Polri akan tetap melakukan imbauan dan mengawasi kedisiplinan masyarakat agar taat terhadap Prokes, mendorong pengelola tempat wisata untuk memastikan aplikasi peduli lindungi, dan mengarahkan pengunjung yang belum divaksin ke gerai vaksin terdekat, hingga menyiapkan ruang isolasi sementara bagi pengunjung yang masuk kategori hitam.
Kapolda menambahkan, pihaknya juga akan melaksanakan penjagaan dan pengamanan shalat Idul Fitri, mengawasi terpenuhinya persyaratan perjalanan mudik pada berbagai moda transportasi, serta melakukan penerapan Prokes penanganan Covid 19 sebagaimana dilakukan selama ini, termasuk mempercepat program vaksinasi terutama pada Kabupaten/Kota yang belum mencapai target.
(Yan/Adpim)