Views: 276
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Terkait masalah penyaluran Bantuan Sosial berupa Program Kelurga Harapan (PKH) terhadap masyarakat di Desa Pondok Makmur, Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menjadi pembahasan yang serius oleh Kepala desa setempat, pasalnya masih didapati sebagian warga yang belum menerima, padahal mereka yang belum menerima bantuan PKH betul- betul layak untuk menerima.
Hal tersebut menjadi perhatian serius oleh Kepala Desa Pondok Makmur Anwar Khairil, terbukti Selasa,(19/4) 2022 di adakan rapat Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)/ Family Development Sossial (FDS) yang membahas terkait masalah Bantuan Sosial (Bansos) PKH. yang di berlangsung di Kantor Desa Pondok Makmur Kecamatan Air Manjunto.
Dalam rapat tersebut tampak hadir Salim Malik selaku pendamping desa dan Anwar Khairil selaku Kepala Desa Pondok Makmur.
Pembahasan rapat yang di gelar di kantor desa kali ini adalah menjelaskan kepada masyarakat Desa Pondok Makmur, penyebab dari tidak cairnya bansos PKH tersebut.
Menurut pendamping desa Salim Malik” Banyak kekeliruan tentang penulisan nama, misalnya Sarjan tetapi di tulis Sar jan, atau kekeliruan penulisan nomor KTP dan masih banyak lagi, sehingga bansos tidak turun, ia juga menegaskan, saat ini Aplikasi e-pkh tidak bisa di akses sehingga pemutahiran data mengalami kesulitan, terangnya.
Sementara Kepala Desa Pondok Makmur Anwar Khairil yang menyatakan dengan tegas mengenai masyarakatnya yang tidak menerima Bansos.
“Semestinya seorang pendamping desa lebih tanggap dalam menangani masalah Bansos, ketika ada masyarakat yang kemarin menerima Bansos tetapi untuk termin berikutnya tidak menerima Bansos, harusnya di lakukan evaluasi kembali dimana letak kesalahannya, sehingga masyarakat cepat mendapatkan solusinya, tegas Anwar,” lanjutnya.
“Orang yang sedang sakit struk, orang yang betul-betul miskin malah tidak dapat, seperti itu kan kasihan, cobalah seorang pendamping desa melakukan cek langsung ke lapangan tentang kondisi yang sebenarnya,” terangnya.
Menurut Anwar ada salah seorang warganya yang bernama Sucipno, yang kondisinya sedang sakit struk, bahkan istrinya juga sedang sakit, Bantuan sosial PKH nya juga sudah beberapa kali tidak cair, ini sungguh sangat memprihatinkan.
“Maka dari itu di mohon kiranya bapak selaku pendamping desa, segera melakukan pembenahan secepatnya, menurut Anwar ada sekitar 16 orang warga bansos nya tidak cair,” terang Anwar tegas.
Masukan kepala desa pondok makmur tersebut di sikapi positif oleh Salim selaku pendamping desa, dan pada saat itu juga mengundang 16 orang warga desa pondok makmur ataupun warga yang bansosnya belum cair diminta untuk hadir hari rabu, tanggal 20 april 2022, melakukan pembenahan terhadap kekeliruan permasalahan data warga dan di wajibkan membawa KTP, Kartu Keluarga (KK) beserta buku tabungan. Semoga kedepannya pendamping desa lebih serius menangani bansos yang sangat di harapkan oleh masyarakat harapnya.(Eko)