Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Menteri Pariwisata Resmikan Rumah Produksi Kreative ID Cake di Bukittinggi

×

Menteri Pariwisata Resmikan Rumah Produksi Kreative ID Cake di Bukittinggi

Sebarkan artikel ini

Views: 131

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Seorang ibu pengusaha yang bergerak di bidang kuliner Cake mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi Hendry  langsung mendampingi Sandiaga Uno ke lokasi Rumah Kreatif Produksi di Manggih, Kelurahan Manggih Gantiang, Kecamatan Mandiangin Koto Salayan, Rabu (13/4/2022).

UMKM perlu didukung pemerintah pusat dan daerah. Upaya tersebut menjadi upaya peningkatan ekonomi negara yang turut dipengaruhi usaha masyarakat. Salah satunya, dengan hadirnya rumah kreatif ID Cake di Kota Bukittingi.

Kunjungan sekaligus peresmian rumah kreatif produksi Id Cake yang didirikan tahun 2017,.

Dr H Sandiaga Uno, BBA. MBA selaku Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan rumah kreatif menjadi ruang bagi para pelaku UMKM untuk lebih maju kedepan. Dengan hadirnya Ruang Kreatif  memberi dampak positif bagi UMKM.

Dasrul selaku owner Id Cake, “kita bekerja sama dengan OK OCE disini ada berbagai macam olahan makanan, fashion dan kerajinan,” jelasnya.

“Tujuan kita bergerak bidang usaha ini, bagaimana  memajukan produk lokal, serta memberikan peluang lapangan kerja, kita memperkerjakan 16 karyawan,5 perempuan,11 laki-laki,  sedangkan   bahan-bahan kue kita memakai produk lokal,” tambahnya.

ID Cake merupakan rumah kreatif  yang berkembang. Memiliki mitra 15 orang  berprofesi sebagai pelaku ekonomi juga sebagai pelatih.

Produk unggulan ID Cake,  Bolu basaka dan BroMai, kuliner Ini merupakan inovasi Dasrul sendiri. Bolu basaka berbahan dasar gula aren.

“Kita bersinergi dengan petani lokal, kemudian ada brownies kalamai, perpaduan jenis kue tradisional dengan kue modern,kita beri nama Brownies Kalamai “BroMai,” jelas Dasrul.

Untuk pangsa pasar, adalah para pengunjung ke kota Bukittinggi. Pada umumnya pembeli menjadikannya sebagai buah tangan.

“Jika belum membawa BroMai dan Bolu basaka berarti belum ke Bukittinggi,” canda ID. ( Yet).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *