Views: 114
TANAH DATAR, JAPOS.CO – Pemerintah Nagari Singgalang Kabupaten Tanah Datar, Kerapatan Adat Nagari Singgalang, Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari, dan seluruh Lembaga Unsur menyampaikan sikap terhadap owner/pengelola, agar menghentikan kegiatan pembangunan sebelum ada kejelasan status lahan pembangunan dan pengelolaan usaha objek wisata itu.
“Kami minta Pemerintah Tanah Datar bertindak tegas dalam hal ini,” ujar Wali Nagari Singgalang Seri Mesra kepada Japos.co melalui pesan whatsapp, Kamis (7/4/2022).
“Bahkan kami tidak setuju dan tidak menerima pembangunan itu dilakukan, dan kami sangat berharap, pembangunan tersebut dihentikan sampai ada kejelasan tanah dilahan tersebut,” terangnya Wali Nagari Singgalang.
Lain hal yang disampaikan Amril selaku Kepala Jorong Air Mancur dikawasan Hutan Wisata Alam, membantah keterangan Wali Nagari tentang perizinan dan status tanah yang dibeli dan dikelola Ali Usman Suib kepada Japos.co.
Dijelaskan Amril, tanah adalah tanah ber Sertifikat Hak Milik (SHM) yang dulunya Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU). Dikarenakan Wali Nagari sekarang masih baru menjabat, sebelumnya beliau seorang pemangku gelar adat Ninik Mamak, dan dia ikut dalam perhelatan ini.
“Saya selaku perpanjangan tangan dari Wali Nagari, sudah datangi dan pertanyakan kepada pihak owner akan maksud dan tujuannya dalam membangun ini, dan setelah diberi keterangan tentang semuanya itu, lalu saya sampaikan kepada Wali Nagari, jadi ibaratnya, tidak mungkin mungkinlah orang masuk rumah tidak membaca salam, dan Wali Nagari dalam cara penilaian sudah salah, ” pungkas Kepala Jorong Aia Mancua Amril.
Sebelumnya, pemilik bangunan Ali Usman Suib tidak bisa di hubungi guna komfirmasi lanjutan, karena no selular wartawan Japos.co di blokir. (Denny Alinur)
