Views: 375
PEKANBARU, JAPOS.CO – Laporan Polisi (LP) terkait dugaan tindak pidana penganiayaan yang dialami korban GN terkesan diabaikan. Pasalnya, sudah seminggu lebih korban melapor, belum ada upaya melakukan pemeriksaan yang dituangkan Berita Acara Pemeriksaan(BAP) saksi pelapor hingga sekarang.
Kepada Japos Co, keluarga korban (Gokton Nainggolan) menyampaikan pihaknya melapor ke Polsek Pasir Penyu sudah seminggu lebih dengan Nomor; STTLP/36/lll/2022/RIAU/RES.INHU/SEK PASIR PENYU,TANGGAL 14/3/22 terkait dugaan tindak pidana penganiayaan.
Mengetahui laporannya, pihak korban bernisiatif menghubungi pihak Polsek Pasir Penyu demi mengetahui perkembangan perkara tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan RB warga Sekar Mawar Kec Pasir Penyu kepada anaknya.
Menurut pengakuan pihak Polsek Pasir Penyu saat dikonfirmasi melalui telepon seluler bahwa pihaknya menerbitkan LP (laporan polisi) belum melakukan pemeriksaan terhadap korban.
Menurut keluarga korban,Nainggolan Guru menyampaikan anaknya (korban) Gokton sampai sekarang belum di BAP oleh pihak kepolisiaan.
Selain itu, Nainggolan Guru mengungkapkan,pihak kepolisian Polsek Pasir Penyu mengaku telah sudah mengirimkan surat panggilan melalui kantor pos. Namun, lanjutnya, saat pihaknya meminta resi pengiriman atau bukti pengiriman kepada polisi, lewat aplikasi WhatsApp, tak kunjung dikirim.
“Sampai sekarang Gokton belum di BAP, laporan sudah seminggu lebih,” terang keluarga korban, Selasa (22/3/22).
Menanggapi hal tersebut, KaPolsek Pasir Penyu Polres Indragiri Hulu saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp melalui Panit 1Reskrim Daniel S Panjaitan menyebutkan, kepada pelapor dan saksi-saksi sudah mengirimkan surat panggilan sejak hari Jumat kemarin melalui kantor pos.
“Untuk dimintai keterangannya pada hari ini,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya korban Gokton Nainggolan diduga spontan dipukul oleh bos Rentenir berinisial RB dengan cara meninju kearah wajah korban sambil menendang, tepat didepan rekan kerjanya diruang kantor.
Menurut korban GN, dirinya diduga sering menerima perlakuan tindak kekerasan pisik serta caci maki dari bosnya.
Selain menerima penganiayaan, Bos Rentenir diduga memotong rambutnya bagian depan atas tidak beraturan pakai gunting serta turut menyita HP miliknya.
“Dipotong pakai gunting, setelah itu mulut saya disumpal dengan rambut yang dipotongnya,” ungkap korban GN.(dh)