Views: 180
BANTEN, JAPOS.CO – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Kepala Daerah Provinsi tentang penyusunan major project Pemerintah Pusat di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Hotel Courtyard, Nusadua, Bali, Kamis (17/3).
Pada rapat yang dipimpin Kepala Bappenas RI Soeharso Monoarfa tersebut, Andika mengajukan proyek revitalisasi Sungai Cibanten kepada Pemerintah Pusat.
“Salah satunya kami mengajukan revitalisasi Sungai Cibanten masuk ke dalam major project RPJMN 2020-2024,” kata Andika usai rapat.
Dalam rapat, Andika mengaku dirinya mengungkapkan revitalisasi Sungai Cibanten berupa penataan sempadan sungai daerah Banten Girang di Kota Serang. Pekerjaan ini, lanjutnya diajukan untuk dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan sumber dana dari APBN.
“Kajiannya telah dilakukan oleh Pemprov Banten sebagai , dukungan program di bidang pengelolaan sumber daya air,” kata Andika.
Dari data yang disampaikan Andika dalam rapat disebutkan, revitalisasi Sungai Cibanten yang akan dilakukan adalah dengan panjang 1,5 km di wilayah Banten Girang. Revitalisasi akan dilakukan dengan lebar sempadan 20 meter ke kiri dan ke kanan sungai dari garis tengah sungai.
“Terkait alasannya sendiri saya sampaikan di dalam rapat mengingat Sungai Cibanten berdasarkan kajian memang memerlukan revitalisasi yang salah satunya kemarin itu kan meluap dan menyebabkan banjir di Kota Serang,” papar Andika.
Lebih jauh Andika mengatakan, Pemprov Banten juga mengajukan sejumlah proyek prioritas lainnya untuk dilakukan Pemerintah pada tahun 2023 atau masuk ke dalam major project RPJMN 2020-2024.
Selain revitalisasi Sungai Cibanten, proyek-proyek dimaksud adalah percepatan reaktivasi jalur Kereta Api lintas Rangkasbitung-Pandeglang-Labuan, pengembangan kawasan industri khusus Petrokimia Kota Cilegon dan Kabupaten Serang serta pembangunan kawasan industri khusus agro Cileles di Kabupaten Lebak.
Disebutkan, percepatan reaktivasi jalur kereta api lintas Rangkasbitung-Pandeglang-Labuan diperlukan untuk membuka kembali akses di wilayah Selatan Banten melalui jalur Kereta Api. Selain itu juga untuk membangkitkan kembali angkutan massa dan angkutan barang karena daerah Selatan Banten tersebut memasok kebutahan barang untuk wilayah Utara Banten dan DKI Jakarta, seperti hasil bumi dan industri semen serta industri perikanan.
Adapun pengembangan kawasan industri khusus Petrokimia di Kota Cilegon dan Kabupaten serang disebutkan merupakan pengembangan industri plastik dari yang sudah ada seperti PT Chandra Asri di Kota Cilegon yang merupakan hulunya industri Petrokimia. Kawasan ini diperlukan untuk mendukung industri kimia serta industri hilir Petrokimia yang memerlukan kawasan yang spesifik, karena diperlukan penanganan yang khusus.
“Industri-industri tersebut kalau ada dalam satu kawasan operasionalisasi menjadi lebih efisien, sehingga daya saing industri semakin baik,” kata Andika.
Terkait pembangunan kawasan industri khusus agro di Cileles, Kabupaten Lebak, Andika mengatakan, dengan beroperasinya tol Serang-Panimbang nantinya akan ada daya ungkit ekonomi di Selatan Banten.
“Diharapkan relokasi industri di Banten ke Lebak dan tidak keluar dari Provinsi Banten karena lahan masih relatif murah dan UMR Lebak yang masih relatif standar,” pungkasnya. (Yan/Adpim)