Views: 230
CIAMIS, JAPOS.CO – Operasi pasar minyak goreng digelar Pemkab Ciamis dengan pengawalan aparat kepolisian serta Satpol PP Ciamis di Pasar Manis Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (23/2).
Kementerian Perdagangan memasok sebanyak 8.000 liter minyak goreng curah untuk puluhan pedagang/pengecer di tiga Pasar di Ciamis. “Alhamdulillah Kabupaten Ciamis mendapat pasokan dari Kementerian Perdagangan 8.000 liter. Ini untuk pedagang di Pasar Manis, Pasar Sindangkasih dan Pasar Kawali,” ujar Asisten Daerah II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Setda Ciamis, Aef Saefulloh, S.Sos.,M.Si.
Aef mengatakan, operasi ini berawal dari masukan dari pedagang dan masyarakat atas kelangkaan minyak goreng. Kemudian Pemkab Ciamis menyampaikan persoalan tersebut kepada Pemerintah Pusat.
“Hasil dari konsultasi dengan Kementerian Perdagangan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat langsung direspons dengan memasok minyak goreng curah, “ kata Aef.
Rencananya, kata Aef, operasi pasar minyak goreng ini akan terus dilaksanakan setiap Minggu tapi tergantung pasokan dari pemerintah pusat. Sampai bulan puasa bahkan lebaran akan terkendali. “Pedagang membeli dari distributor ini seharga Rp 10.500 per liter. Sedangkan untuk harga eceran tertinggi (HET) dari pengecer Rp 11.500 per liter. “ katanya.
Sementara itu, Kasi Distrubusi Barang dan Perlindungan Konsumen DKUKMP Kabupaten Ciamis, Dini, mengatakan minyak goreng ini untuk pedagang. Untuk jumlahnya setiap pedagang sesuai dengan kebutuhan masing-masing per minggu.
“Ini untuk tiga pasar, cuma dilaksanakan di Pasar Manis Ciamis. Jadi yang dari Pasar Sindangkasih dan Pasar Kawali datang kesini. Sampai siang ini sudah habis 5.000 liter untuk 20 lebih pedagang,” katanya.
Dini pun menyebut operasi pasar ini rencananya dilaksanakan setiap Minggu. Namun untuk lokasinya akan berpindah-pindah di beberapa pasar lainnya, seperti Pasar Banjarsari.
Fenomena Panic Buying
Sementara di tempat terpisah, menyikapi kelangkaan minyak goreng, Polres Ciamis Polda Jabar sebagai bagian Satgas Pangan telah memonitor hal ini. “Sudah kami monitor terhadap kelangkaan minyak goreng, khususnya minyak goreng dalam kemasan,” kata Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Yudhankoro di Mapolres, Senin (21/2).
Hasil monitoring, lanjut Tony, pihaknya menemukan adanya fenomena panic buying di kalangan masyarakat. Fenomena ini terjadi di ritel modern dan pasar tradisional.
“Ada fenomena menarik. Begitu ada droping (minyak goreng), saudara-saudara kita warga Ciamis seperti panic buying. Saya menghimbau kepada warga agar tidak perlu panik dalam pembelian minyak goreng. Warga diminta membeli seperlunya saja. Biar saudara, warga lain kebagian,” ujarnya.
Tony mencontohkan panic buying oleh warga di salah satu supermarket. Begitu minyak goreng tiba di supermarket, langsung ludes dibeli warga.
“Ada droping beberapa hari sekali. Warga sudah antre. Warga ngambil dua, tiga (kemasan), sebetulnya tak terlalu perlu ke arah sana,” tandasnya. (Mamay)