Views: 277
AGAM, JAPOS.CO – Pekerjaan bangunan pengendalian banjir yang terletak didaerah Jorong Tambuo, Kenagarian Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam yang dilaksanakan PT. Daka Mega Perkasa ambruk diterjang banjir.
Ketika hal tersebut di konfirmasi ke Satker PJSA WS IAKR Yusma Elfita mengatakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Daka Mega Perkasa adalah lining proteksi tanggul yang terletak di sungai batang tambuo. Dan berfungsi sebagai bangunan pengendalian banjir.
“Yang menyebabkan lining tersebut runtuh karena luapan air banjir yang melebihi kapasitas dan belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Elfita.
“Akibat adanya luapan banjir tersebut mengakibatkan terjadi gerusan dasar gerusan dasar sungai dan tepat diposisi lining yg runtuh. Dan lokasi runtuh tersebut tepat di tikungan luar yang dasar sungainya mengalami penurunan 1,2 m s/d 1,5 m,” imbuhnya.
“Sesuai kontrak yang tertuang kontruksi bangunan ini bisa bertahan 5 tahun. Dan kerusakan yang terjadi saat ini melebihi jumlah jaminan pemeliharaan sebesar 5%, serta hitungan yang kami lakukan pasca banjir kerusakan lining 1,22%,” lanjutnya.
“Dan kami dari pihak Satker telah mengintruksikan kontraktor segera memperbaiki dan mengembalikan fungsi bangunan tersebut, hal ini juga sudah langsung di tindak lanjuti oleh kontraktor satu hari pasca banjir, alat berat sudah bekerja dilapangan melakukan pembersihan bekas-bekas yang runtuh, termasuk runtuhan bangunan jembatan lama dihulu pekerjaan, dan untuk perbaikan nantinya volume yang diperlukan kurang lebih 155 M3,” tandas Elfita.
Terpisah Andar Situmorang SH.MH Direktur GACD Goverment Agains Corruption And Discrimination mengatakan janganlah air meluap yang dijadikan penyebab ambruknya bangunan tersebut, bisa saja kan dugaan kita pekerjaan tersebut minimnya pengawasan dari pihak terkait, hitungan bulan saja sudah hancur begitu.
“Dan ada dugaan kesalahan perencanaan yang mengakibatkan ambruknya lining proteksi tersebut, hal itu dapat dilihat dari pola ambruknya lining proteksi, karena tekanan dari tanah diatas yang tidak dihitung dengan cermat tekanan tanahnya.” Dan bisa saja perencanaan yang dibuat hanya copy paste saja,” pungkas Andar. (D/H)