Views: 248
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Ambruknya jembatan gantung di Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu pada Kamis (10/2), menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko, terutama Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Mukomuko, yang merupakan lending sektor dalam menangani pembangunan di bidang infrastruktur dan non infrastruktur, namun kali ini yang bakal ditangani oleh pihak PUPR Mukomuko adalah, berupaya mengatasi bagaimana masyarakat di dua kecamatan yaitu Kecamatan Penarik dan Kecamatan Air Dikit, untuk dapat kembali beraktifitas sebagai mana yang diharapkan oleh warga setempat.
Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandy ST MT ketika dihubungi melalui ponselnya, Rurui mengatakan untuk sementara ini yang bisa dilakukan adalah melakukan tanggap darurat terlebih dulu, kenapa demikian pasalya kerusakan jembatan gantung tersebut tergolong dalam rusak berat, dan akan memakan waktu yang cukup lama untuk mengerjakannya, sementara warga masyarakat setempat melakukan aktivitasnya tidak bias ditunda lama- lama, untuk itu akan melakukan tindakan darurat secepatnya.
“Menjelang jembatan di pebaiki, salah satu alternatif yang harus ditempuh untuk melansir Buah Tandan Segar (TBS) oleh petani sawit, mau tidak mau mereka harus melewati jalan arah penarik menuju KJS, memang sedikit kendala dikarnakan jalan yang di tempuh masih merupakan tanah sepanjang 800 meter, namun kita akan berusaha untuk melakukan penimbunan, agar dapat dilewati oleh pelansir TBS, sedangkan untuk masyarakat yang melakukan aktivitas jalan kaki dan menggunakan roda dua, kita akan membuat Ponton sebagai alat transportasi peneyebrangan, sembari menunggu penangana jembatan yang rusak berat itu dengan serius,” ungkapnya.
“Tidak hanya sampai disitu, kita sudah membuat dokumen dilapangan dengan narasi robohnya jembatan dan akan kita ajukan ke dirjen Bina Marga Jembatan, ke kementiran PUPR dengan tembusan jalan Nasional dan tidak menutup kemungkinan mengunakan kinerja PUPR Mukomuko,” tutup Rurui.(JPR)