Views: 292
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Pengakuan yang dilontarkan oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabuapten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Drs. Yandaryat P tentang pengangkatan pejabat Esolan dilingkup kerja pemerintahan Kabupaten Mukomuko, bahwa dalam pengangkatan para pejabat Esolan tersebut baik pejabat esolan II, III, maupun esolan IV memang sebagian terdapat kedekatan emosional. Ini di sampaikan Yandaryat di hadapan wartawan ketika menghadiri momen ramah tamah, Jum,at (4/2) di Aula Makodim 0428/mm.
Yandaryat mengatakan sekarang semua proses terhadap Aparatus Sipil Negara (ASN) sudah memiliki system, pada tahun ini.”Pak bupati mengarahkan bahwa tahun ini merupakan tahun kinerja, oleh karenanya bupati memerintahkan pada saya setiap hari untuk beranjaksana ke OPD dalam rangka melakukan pembinaan dan evaluasi,” terangnya.
Menurutnya, terhadap rotasi termasuk juga deklarasi ini semua dilakukan berdasarkan system. Sekarang ini ketika sarat minimal ASN untuk menduduki suatu jabatan yang tidak terpenuhi ketika kita ender kedalam system secara otomatis ditolak.
“Kita melihat bukan hanya semata- mata melihat apakah ini kedekatan secara emosional, atau kah kedekan secara social, tapi kita juga memeperhatikan yang paling utama dalah kwalifikasi secara kepangkatan, yang bersangkutan dalam kebijakan keputusan yang di ambil oleh pak bupati memang tidak semua itu sempurna (perfek), tentu ada hal- hal yang berhubungan dengan kebijakan bupati, dan ini akan tetap akan kita evaluasi terus menerus,” papar sekda.
“Di tahun 2022 ini bupati telak mengintruksikan bahwa ini adalah tahun kinerja, kita kan selalau secara berkala mengevaluasi kinerja para ASN dan kepala dinas serta pejabat eselon II eselan III dan eselon IV yang tersisa itu akan kita lakukan evaluasi dalam rangka menemukan formulasi yang yang tepat atau formulasi yang bagus, supaya semua program- program percepatan yang di inginkan bupati dapat kita laksanakan, memang di akui ada beberapa pejabat yang ada kedekatan emosional tetapi itu bukan lah satu syarat, bukanlah suatu prioritas, tetapi ini semua kita lakukan secara professional yang tidak memenuhi syrat kualifikasi tehnik kepangkatan. Untuk mereka yang ada kedekatan emosional tentu kita akan sampaikan untuk bersabar dalam meniti karir yang mereka inginkan,” ungkapnya.
“ Semua pejabat kita deklasri ataupun promosi, itu sudah melalui asesmen yang sudah dilakukan tenaga ahli yang dari Universitas Bengkulu, jadi asesmen inim lah yang menetukan atau yang menjadi dasar kita untuk melakukan evaluasi, sedangkan hasil NCP kita pada tahun 2021 itu terendah, bahkan bahkan hampir hilang didalam lis kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu dengan jumlah empat puluh tiga , alahamdulillah hari ini dari laporan Inpektorat sudah mencapai Tujuh Puluh Lima NCP kita, artinya NCP ini menyangkut kinerja di OPD berhubungan dengan tugas- tugas harian seperti , spip, spbe, dan lain nya, yang terakhir pada ketepatan anggaran, ketepatan PBB, tentu ini tidak terlepas dari kerja sama dari semua pihak terutama kawan- kawan dari DPRD. Komonikasi kita tetap jalankan baik formal maupun non formal dalam rangka percepatan pembangunan,” pungkasnya.(JPR)
Balas, Balas ke Semua atau