Views: 184
TRENGGALEK, JAPOS.CO – Pemanfaatan pinjaman dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek. Baik dari sisi kecepatan, ketepatan, kualitas dan kesesuaian dalam penyerapannya sehingga menjadi rujukan referensi banyak daerah lain. Setelah Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kamis (27/1) giliran Pemerintah Kabupaten Klungkung yang melakukan studi tiru pemanfaatan PEN ke Trenggalek.
Dipimpin langsung Direktur Rumah Sakit Klungkung, I Nyoman Kesuma, tim yang juga dihadiri perwakilan dari Kejaksaan Negeri dan Polres Klungkung itu, mencoba menggali sukses story Kabupaten Trenggalek mengemplementasikan PEN.
Menerima kunjungan kerja dari daerah kolega, Bupati Trenggalek, Mocammad Nur Arifin menuturkan, “hari ini kita menerima kunjungan kerja dari pemerintah Kabupaten Klungkung. Utamanya dihadiri oleh bapak Inspektur, kemudian juga bapak Direktur Rumah Sakit Klungkung, serta Kepolisian dan Kejaksaan,” ungkapnya.
Intinya mereka ingin melaksanakan studi banding terkait dengan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pembangunan rumah sakit, lanjutnya. “Jadi dianggap, Trenggalek memiliki proses yang cukup baik dalam pelaksanaannya, sehingga beliau-beliau ingin mereplikasi apa yang ada di Trenggalek ini,” imbuh kepala daerah yang getol memperjuangkan kesetaraan gender itu.
Harapan kita memang transformasi ekonomi kalau tidak dibarengi tranformasi kesehatan, salah satunya menyediakan fasilitas kesehatan yang mumpuni, ya tentu kita tidak bisa Resilience terhadap segala macam pandemi yang mungkin akan datang menimpa.
Meskipun juga, pemerintah dengan ikhtiar vaksinasi semoga keadaan saat ini bisa lebih terkendali dari tahun-tahun sebelumnya. Intinya Kabupaten Klungkung datang, untuk belajar penyerapan dana PEN, khususnya untuk pembangunan rumah sakit.
Di tiru karena memang sarana prasarana fasilitas umum ini harus dieksekusi sesuai aturan, kemudian tepat kualitas, tepat anggaran dan selanjutnya dieksekusi cepat. Karena memang pinjaman PEN ini berbatas waktu. “Terus kemudian kebutuhan masyarakat juga tidak bisa menunggu. Jadi mungkin itu pertimbangan daerah-daerah, kemudian datang berkunjung untuk season sering, belajar bersama dengan Kabupaten Trenggalek,” tandasnya.
Sedangkan Direktur Rumah Sakit Klungkung, I Nyoman Kesuma kepada awak media menyampaikan alasan kenapa datang ke Trenggalek, “kami mendapat informasi bahwa di antara pemerintah kabupaten yang meminjam dana PEN, pelaksanaan PEN di Kabupaten Trenggalek ini sangat luar biasa,” tuturnya.
“Kami kebetulan juga minjam Dana PEN. Meminjamnya tahun lalu, tapi pelaksanaannya tahun ini, sehingga menginginkan juga progres dari pelaksanaan ini cepat. Dan tentu saja kami membutuhkan strategi-strategi untuk pelaksanaan itu,” lanjutnya.
Berhubung sudah ada kabupaten yang sudah mencapai itu dan itu adalah Kabupaten Trenggalek, jadi kami sempatkan untuk datang ke Kabupaten Trenggalek, belajar tentang strategi pelaksanaan PEN ini agar realisasinya sesuai aturan dan cepat.
“Seperti yang disampaikan Pak Bupati, karena ini untuk kesehatan kita juga harus mempersiapkan fasilitas dalam penanganan Pandemi Covid 19 sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutup Direktur Rumah Sakit Klungkung itu.
Pinjaman PEN Kabupaten Klungkung sendiri sebesar kurang lebih Rp. 112 miliar. Rp 43 miliar untuk RSUD Rp 46 miliar untuk PDAM dan selebihnya untuk jalan. Sedangkan pinjaman PEN di Kabupaten Trenggalek Rp. 150 miliar dialokasikan untuk pembangunan ruang isolasi Covid 19 dan Instalasi Gawat Daerurat RSUD dr. Soedomo Trenggalek.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Trenggalek, Ramelan, ATD., menambahkan bangunan 2 gedung 4 lantai di RSUD plat merah milik Trenggalek itu saat ini sudah mencapai 40%. Bahkan menurutnya pembangunan ini ditargetkan selesai 28 Februari lebih cepat dari kontrak yang disepakati, selesai Bulan April 2022 nanti. (HWi)