Views: 372
INDRAMAYU, JAPOS.CO – Agen kios pupuk Adi Mulya yang berlokasi di Desa Gadel Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu memberikan klarifikasi terkait pupuk bersubsidi yang diduga dijual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan penjualannya dengan sistem paket.
Namun hal tersebut hanya miskomunikasi saja dan tidak terjadi. Sebenarnya agen kios pupuk Adi Mulya di Desa Gadel menjual pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK Phonska sesuai HET yang ditentukan pemerintah dan penjualan tidak sistem paket dengan pupuk non subsidi.
Pemilik Kios Pupuk Adi Mulya H Rasono didampingi Randi putranya mengatakan dirinya menjual pupuk bersubsidi ini sesuai HET yang sudah ditentukan. “Penjualan pupuk bersubsidi jenis Urea sesuai HET seharga Rp.225 rb. per kwintal dan jenis NPK Phonska Rp.230 rb. per kwintal serta pupuk organik seharga Rp.32 rb.satu paket sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),” terangnya Minggu (23/1/2022).
Dikatakan Randi terkait penjualan pupuk non subsidi jenis TS Padi Kuning itu tidak dipaketkan dengan pupuk bersubsidi.Pihak kiosnya memberi kebebasan untuk memilih pupuk sesuai kebutuhan para petani.
“Pihak kios pupuk sifatnya menawarkan jika para petani membutuhkan pupuk tersebut, jadi tidak ada unsur pemaksaan bagi petani dalam penjualan pupuk tersebut,” ungkap Randi.
Ditempat terpisah Raksabumi Desa Gadel Warja diklarifikasi mengatakan ia membeli pupuk bersubsidi jenis Urea seharga Rp.225 rb.per kwintal dan Phosnka Rp.230 ribu per kwintal serta organik seharga Rp.32 ribu.
“Saya membeli pupuk bersubsidi tersebut melalui Agen Kios Pupuk Adi Mulya Desa Gadel,” terangnya.
Menurut Warja kios pupuk Adi Mulya Desa Gadel menjual pupuk bersubsidi Urea, phoska dan organik satu paket sesuai dengan RDKK. Namun tidak dipaketkan dengan pupuk non subsidi.
Sementara Camat Tukdana Asep Afandy mengatakan pihaknya selalu turun ke lapangan, baik melalui agen kios pupuk maupun para petani, agar pupuk bersubsidi tersebut bisa terpenuhi sesuai kebutuhannya para petani di wilayahnya.
“Terkait kelangkaan pupuk bersubsidi jenis Phonska yang pengiriman dari distributor belum memenuhi RDKK. Kami berkoordinasi terus baik dengan para kuwu, Ketua Asosiasi Agen Kios Pupuk Kecamatan Tukdana, Kepala BPP maupun Kepala UPT Pertanian dan dinas terkait, agar kelangkaan pupuk bersubsidi itu cepat teratasi. Pihaknya berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi rakyatnya di wilayah Kecamatan Tukdana,” pungkasnya.(Rasita/JR Manalu)