Views: 440
DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Masyarakat meras khawatir untuk melewati jembatan Nagari Sikabau Jorong bukit Barangan Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat.
Pasalnya jembatan tersebut rusak berat, papan lantai dan bantalan jembatan sudah lapuk juga berlubang, sudah banyak lebar lebar khawatir akan menunggu korban yang akan berjatuhan. Adapun jembatan tersebut adalah sebagai jembatan penghubung kampung Baru Dan Jorong Bukit Barangan menuju terus ke pasar Sikabau.
Menindak lanjuti atas pemberitaan pada penerbitan pekan lalu yang berjudul Aset Terabaikan, Anggaran Pemeliharaan Rutin Di Pertanyakan.
Namun Wali Nagari Sikabau Abdul Razak dan masyarakatnya berharap terhadap Pemerintah melalui dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Dharmasraya agar memperhatikan tentang keluhan itu.
Menurut Wali Nagari Sikabau kepada awak media Japos.Co baru baru ini. Ia mengatakan bahwa jembatan semenjak di bangun pada tahun 2017 hingga sekarang sudah berakhir pula tahun 2021 itupun belum mendapatkan perawatan dari dinas terkait, katanya.
Dengan harapan itu, Wali Nagari Sikabau Pemerintah Nagari ini sangat peduli sekali. Sehingga nagari Dan perangkatnya sudah sering kali mengajukan permohonan kepada dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Dharmasraya, agar jembatan tersebut mendapatkan perawatan, namun sampai sekarang belum mendapatkan balasan dari pihaknya itu.
Sementara itu, jembatan tersebut sampai sekarang dapat dilewati, dikarenakan kegigihan para masyrakat kami unruk selalu melakukan gontong royong (Goro),jika tidak, bisa saja jembatan ini yang dibangun sudah menjadi aset, namun terabaikan,” tambahnya lagi.
Menurut Mawardi warga terdekat dari jembatan mengatakan semenjak jembatan ini di bangun pada tahun anggaran 2017 hingga sekarang tidak mendapatkan perawatan atau pemeliharaan.
Pada awalnya dibangun jembatan ini, dilihat kualitas kayu terkesan asal-asalan. Sehingga baru saja hitungan bulan, papan lantai dan /atau kayu bantalan jembatan sudah lapuk, katanya.
Terpisah, menurut Z salah satu pengawas pekerjaan jembatan, biasanya jika jembatan itu memakai papan dan bantalannya, harus memakai kayu yang berkelas. Juga kayu tersebut tidak asal jadi, setidaknya memakai jenis kayu resak dan kayu atau papan bantalan itu harus di ther agar kayu itu tidak cepat lapuk.
“Jika kayu tidak dither, jelaskan air hujan nantinya tidak cepat kering, dan pun kering tapi merendap. Pada intinya jelas dan terkesan kesalahan pada pengawasan secara teknis, dan sudah begitu, pada tiap tahunnya juga tidak mendapatkan anggaran perawatan, makanya bertambah runyamnya masalah itu,” terangnya.
Dalam penelusuran Japos.co ada banyak temuan. Bahwa jalan dan jembatan di Kabupaten Dharmasraya terkesan kurang terawat khususnya jembatan yang ada di Kabupaten.
Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Dharmasraya Ir. Junaedi Yunus saat dikonfirmasi terkait hal tersebut sedang tidak ditempat.
“Bapak lagi dinas ke luar kota,” jelas salah satu stafnya, Rabu (15/12).
Selain itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Andar Atmaja, ST, saat diminta tanggapannya, menurut pengakuan salah satu stafnya sedang melakukan rapat.
“Pak Kabid lagi rapat zoom,” terang Yeni salah satu stafnya.
Namun setelah beberapa lama menunggu, usai rapat Kabid Bina Marga tidak memberikan waktu untuk mengkonfirmasi terkait hal tersebut, dengan alasan akan melanjutkan rapat.
“Saya ada perlu melanjutkan rapat lagi,” jelasnya dengan berlalu meninggalkan tanpa menghiraukan.
Namun hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan apapun.(Basrul Chaniago)