Views: 266
KETAPANG, JAPOS.CO – Pekerjaan usulan dana aspirasi anggota DPRD Ketapang asal partai Golkar, Thomas Rantan di desa Batu Beransah kecamatan Tumbang Titi dianggap warga setempat bermasalah.
As (31) warga dusun Kaliampu desa itu mengutarakan, proyek rabat beton senilai Rp 140 juta memiliki kekurangan secara tekhnis pekerjaan sehingga diperkirakan akan membuat cepat rusak.
Hal lainya menurut dia, judul proyek tersebut pun terasa janggal, lantaran letak proyek tidak berada di daerah pemukiman padat penduduk, Sementara lokasi pekerjaan proyek dan judul proyek adalah jalan lingkungan.
“Campuran material seperti batu, maupun pasir dan semen kurang sesuai dengan standar jalan rabat beton, akibatnya akan membuat cepat rusak. Ditambah lagi, plastik sebagai alas hamparan material hanya dipasang di bagian sisi kiri kanan bahu jalan, sedang bagian tengah, nyatanya tidak dipasang alas plastik,” kata As, Rabu (22/12/2021) di Tumbang Titi, Ketapang.
Menurut dia, proyek itu dikerjakan oleh kontraktor bernama CV Rafalis, tapi dalam kenyataannya, pelaksana lapangan adalah kepala dusun Kaliampu, masih terbilang kerabat bupati Martin Rantan dan Thomas Rantan.
Aktivis LAKI Ketapang, Jumadi angkat bicara. Menurutnya, proyek-proyek yang dikerjakan oleh kerabat atau orang dekat dengan pejabat sering Ia dengar meski sulit dibuktikan lantaran mereka “bermain” dari belakang.
“Intervensi kekuasaan terhadap PPK dan Kepala Dinas dari oknum yang mengklaim keluarga dan kawab dekat penguasa sudah bukan rahasia lagi meski sulit kami buktikan. Namun, prakteknya, dilapangkan sering kami temukan proyek-proyek dikerjakan oleh teman dan keluarga pejabat Ketapang,” katanya, Kamis (23/12). (tris/dins)