Views: 207
BANJAR, JAPOS.CO – Tim Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, berhasil melaju ke Tingkat Provinsi Jawa Barat 2021. Tim itu pun dinilai Tim Verifikasi Provinsi Jawa Barat yang dipimpin Ny. Sursilah Yani, Senin (29/11).
Menurut Wali Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, melalui P2WKSS peran perempuan dapat dimaksimalkan. Diharapkan Neglasari menjadi percontohan bagi desa lain dalam pengembangan sektor kesehatan, ekonomi dan kemandirian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. “Perempuan itu tiang negara. Jika kaum perempuan baik, maka baiklah negara ini. Begitu juga sebaliknya, jika rusak perempuannya, maka rusak pula negaranya,” ujar Hj. Ade.
Selain itu, kata Walikota Banjar, diharapkan program pemberdayaan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) sebagai wadah bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kualitas hidup perempuan, juga dimaksimalkan.
“Adapun tujuan P2WKSS, selain mewujudkan dan mengembangkan keluarga yang sehat dan sejahtera itu, juga berupaya meningkatkan kedudukan peranan kemampuan dalam bidang pembangunan pemberdayaan masyarakat. Tujuan utama P2WKSS itu meningkatkan kualitas perempuan dalam pengembangan potensi, membina tumbuh kembang anak dan remaja, serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi ,” kata Hj. Ade.
Menurut Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kota Banjar, Hj. Suryamah, di antara terobosan pemberdayaan perempuan terkait P2WKSS, selain jamban sehat, juga pembangunan rutilahu dan pembangunan fisik lainnya.
“Ada program lain yang diunggulkan di wilayah Dusun Cipariuk Desa Neglasari diantaranya Pepeling (Perempuan Peduli Lingkungan), Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember), Pekka (Perempuan Kepala Keluarga) dan lainnya, “ ujar Hj. Suryamah.
Ketua PKK Neglasari, Yohana, menambahkan, Pepeling berbentuk sosialisasi bidang kesehatan dan kepatuhan terhadap prokes pencegahan Covid-19.
“Pemberdayaan perempuan untuk mengubah limbah menjadi barang yang bermanfaat. Seperti minyak jelantah dibuat sabun untuk mencuci lap. Kemudian, pengumpulan sampah di bank sampah,” ujarnya.
Ketua Pokja 3 TP PKK Kota Banjar, Hj. Lalak Siti Malak Suharyono, mengatakan Budikdamber merupakan cara efektif dan efisein budidaya ikan lele didalam ember.
“Budikdamber itu tak memerlukan kolam yang luas. Tapi, hasil panen dan waktu panen, hampir sama saja dengan budidaya di kolam yang luas. Sama halnya dengan Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL). Melalui pemanfaatan pekarangan rumah sebagai tempat bercocok tanam dan budidaya ikan. KRPL ini sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari,” katanya.
Kepala Desa Neglasari, Setiaman, menandaskan, dalam pelaksanaan P2WKSS di Desa Neglasari semua stakholder dilibatkan. Termasuk program menuju masyarakat yang sehat dari gangguan Covid-19. “Vaksinasi Covid-19 di Desa Neglasari, melebihi 71 persen sekarang ini,” tandasnya. (Mamay)