Views: 412
PANDEGLANG, JAPOS.CO – Tradisi rosulan atau tamatan para murid di Padepokan Pencak Silat Satria Mande Muda di Kp. mendot, Desa Warna Giri, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang berjalan lancar. Kegiatan ini sekaligus memperingati Haul Syekh Abdul Qodir Jaelani. Kamis 18 November 2021.
Acara ini di hadiri Ketua Kesti TTKKDH Kabupaten Pandeglang Surya Wijaya S.Sos Sekjen Empud Fudori bersama jajaran pengurus, kesepuhan Kesti TTKKDH dan Kepala Desa Warnagiri. dan tamu undnagan dari berbagai padepokan Pencak silat di Kabupaten Pandeglang.
Kegiatan yang di awali dengan Tawasulan dan pembacaan maca Maca Syekh atau Maca Seh dalam pengucapan lain merupakan kegiatan membaca riwayat hidup arau biografi ulama besar Ahli Sunnah dan pendiri tarikat Qadiriyah yaitu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di lanjut dengan pepeuhan, urutan para murid santri yang melaksanakan tamatan dan pengucapan talek atau sumpah para murid.
Dalam sambutannya Ketua Kesti TTKKDH Kabupate Pandeglang Surya Wijaya S.Sos, Sangat mengpresiasi kepada Padepokan Satria Mande Muda yang saat ini masih eksis melestarikan budaya leluhur yakni pencak silat. Dengan semangat yang luar biasa para guru dan pendidik di Padepokan satria mande muda mengajar para murid tanpa lelah dengan mengorbankan waktu, materi dan fikiran demi tetap terjaga dan lestarinya kebudayan yang diwarisi oleh leluhur.
“Saya merasa bangga kepada padepokan satria mande muda dengan semangat yang luar biasa dalam merawat budaya sehingga mampu bertahan sampai saat ini, saya berharap agar bisa mempertahankan agar terus berkembang dan meneruskan apa yang sudah diwarisi oleh leluhur, Kita Tetap satu talek, satu Tekad dan satu tujuan,” jelasnya.
Sementara, Pimpinan Padepokan Pencak Silat Satria Mande muda Endik mengatakan, Kepada murid-murid yang belajar disini harus tetap teguh memengang talek dan tak boleh sombong dengan apa yang telah diajarkan. Karena belajar silat itu bukan untuk hal yang tidak baik banhak filosofi terkandung didalam gerakan jurus silat, berharap para murid bisa menerapkan makna dari jurus silat tersebut agar berguna di kehidupan karena jurus – jurus silat mempunya makna kebaikan dalam menjalani kehidupan sebagai seorang pendekar.
“Silat bukan untuk jadi jawara, silat bukan untuk kesombongan tapi silat adalah untuk menjadikan diri kita lebih baik lagi karena dalam silat terkandung hal – hal positif dari segi agama,” tegasnya.
Ia mengucapkan terimakasih atas kehadiran Para Pengurus Kesti TTKKDH Kabupaten Pandeglang yang sudi mengahdiri acara rosulan di padepokan satria mande muda.
“Mohon maaf apabila ada penerimaan dan jamuan yang kurang berkenan, Semoga kehadiran para pengurus DPD Kesti TTKKDH dan para tamu undangan bisa menjadi tambahan semangat bagi kami untuk melestarikan Budaya leluhur,” tutupnya. (Yan/Dra)