Views: 318
KAMPAR, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Kampar, melalui Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), dorong pembangunan infrastruktur di berbagai Desa demi meningkatkan perekonomian masyarakat.
Namun,visi dan misi tersebut seolah-olah jauh sesuai yang diharapkan.Dimana para pihak kontraktor nakal sering ditemukan pada pelaksanaan pembangunan infrastruktur dinilai tidak sesuai kontrak.Hal itupun dilakukan tak luput untuk meraup keuntungan lebih besar misalnya mengurangi mutu, menggunakan material ilegal bahkan bisa dibilang penggelembungan anggaran atau mark up saat pada perencanaan pengadaan barang dan jasa.
Kali ini, lagi lagi ditemukan Dinas PUPR Kampar sedang melaksanakan pembangunan gedung serba guna Desa Kijang Jaya Diduga asal-asalan. Pasalnya pada setiap sisi cor beton tiang kolom tampak mengalami sompeng hingga ada mengalami retak-retak patah.
Dari pantauan Japos Co, (29/9/21) dipapan informasi proyek, Dinas PUPR Kabupaten Kampar kegiatan pembangunan gedung serba guna Desa Kijang Jaya Kecamtaan Tapung Hilir Kabupaten Kampar, yang dilaksanakan oleh CV Vidi Rahmat Jaya, dengan nomor kontrak:640.A/KONTRAK/PPK-PGK/APBD/IX/2021/013,menggunakan APBD Kabupaten Kampar tahun 2021 senilai Rp 237.245.638.18, dinilai tanpa mencantumkan siapa konsultan pengawas, persis seperti kejadian pada papan proyek pembangunan peningkatan jalan Danau Lancang-Tebing Lestari Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.
Menurut salah satu warga menyebutkan,ada warga desa tempat yang diperkerjakan di lokasi pekerjaan pembangunan serbaguna Desa Kijang Jaya, sambil memberi nomor kontak HP yang ia maksud bernama Nurul, kepada awak media.
Ia menambahkan warga juga menganggap, proses pembangunan gedung serbaguna tersebut dinilai ada kejanggalan administrasi.
Sementara Nurul salah satu pekerja mengaku hanya sebagai pengawas proyek. Namun saat di tanya kondisi proyek dirinya minta cek kelokasi besok dengan alasan dirinya masih dipesta.”Kita cek aja kelokasi besok Pak,aku masih dipesta,” tutup Nurul melalui selulernya, (30/10/21).
Namun Hingga berita ini diterbitkan baik pihak pelaksana maupun pihak kontraktor CV Vidi Rahmat Jaya belum berhasil dikonfirmasi.(dh)