Views: 226
KUALA KURUN, JAPOS.CO – Perawat di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dihimbau agar lebih aktif dalam memberikan pelayanan, karena perawat merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Himbauan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Gunung Mas, Rahmat Tambun, pada Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-47 PPNI , menanggapi meningkatnya kasus Covid-19 di daerah itu.
“Tenaga perawat dan sumber daya masyarakat kesehatan lainnya, memiliki resiko tiga kali lipat lebih besar terinfeksi virus corona (Covid-19). Perawat tidak memiliki tempat khusus ketika pulang ke rumah. Ditambah lagi terdapat bayi di rumah dan orang tua dengan komorbid (penyakit penyerta). Dituasi dan kondisi tersebut berakibat perawat bekerja dengan mental dilema antara tuntutan keselamatan diri dan orang tua,” kata, Rahmat Tambun, Senin (12/7/2021).
Dikatakannya, perawat juga memiliki banyak peran dalam menangani pasien. Mulai dari berperan sebagai konektor, langsung atau tidak langsung ke pasien, komunikator antara keluarga dan perawat, kolaborator untuk mengambil keputusan bersama. Hingga sebagai advokator membantu klien yang bermasalah dengan keluarga dan stigma dari masyarakat sekitar.
“Oleh karena itu, Saya mengajak tenaga perawat harus lebih cerdas dari virus apalagi saat ini kasus semakin meningkat, harus lebih waspada dan bekerja sesuai Standar Pelayanan (SOP). Serta mengingatkan perawat yang ada di Gunung Mas agar tidak lemah semangat melayani orang yg terpapar Covid -19,” ujarnya.
Perawat juga di berikan tugas sebagai penyuluh Vaksinator, tenaga pelayanan dilapangan diharapkan lebih professional dan bisa memahami dengan benar karakteristik virus agar dapat terhindar dan tidak tertular virus corona. Sehingga jika terinfeksi tidak terlalu parah,dan tidak ada resiko kerusakan apa-apa pasca penyembuhan.
“Merasa diri kita tidak punya (penyakit) gula dan darah tinggi/hipertensi, misalnya begitu terinfeksi Covid-19 baru ketahuan. Makanya penting mengetahui status kesehatan karena jika terinfeksi langsung bisa teratasi dengan baik. Salah satunya dengan menjaga imunitas kesehatan tubuh tetap prima serta tetap menerapkan protokol Kesehatan,” tambahnya.
Adapun perawat di Gunung Mas, menurutnya, berjumlah 394 terdiri dari PNS, PTT, Praktek Mandiri dan bekerja di Perusahaan sebagai tenaga kesehatan baik itu Rumah Sakit dan Puskesmas. Sedangkan perawat yang terkonfirmasi Covid-19, sejak 2020 sampai saat ini berjumlah 9 orang, dan berdasarkan data PPNI Kabupaten Gunung Mas dan semuanya sembuh.
Sedangkan perawat yang sudah divaksin berjumlah kurang lebih 95 persen, dan sisanya tidak diberi vaksin karena ada penyakit lain. Dari data yang didapat saat ini, imunitas yang dibentuk dari vaksin atau pasca terinfeksi. Meskipun sudah divaksin perawat juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Semoga perawat Gunung Mas selalu sehat, tambah kuat dan cerdas, dan terimakasih kepada pemerintah daerah juga seluruh pihak atas kerjasamanya dalam menghadapi pandemi Covid 19,” pungkasnya. (komnfsp/Mandau)