BeritaSumatera Barat

Oknum Pembina Panti Bersikap Kasar Dan Tidak Manusiawi Pada Anak Asuh

×

Oknum Pembina Panti Bersikap Kasar Dan Tidak Manusiawi Pada Anak Asuh

Sebarkan artikel ini
Anak Asuh Panti yang tersakiti adanya bekas memar di badan

Views: 98

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Karena sudah merasa sakit yang berlebihan, anak Panti Aisyiyah yang beralamat di Manggis Gantiang Kecamatan Mandiangin Kota Bukittinggi mengadu ke tetangga. Mereka memperoleh perlakuan yang tidak wajar dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh oknum pembinanya berinisial “CL” .

Kronologi yang dialami anak binaan Panti, pada Jum,at (18/04) libur sekolah mereka dibangunkan pembinanya ” CL” untuk kegiatan gotong royong. Namun sikap CL memberikan kesan yang tidak manusiawi pada anak didiknya.

Dengan perlakuaan kasar mereka tidak terima dan mengadukan nasib kepada tetangga namun diarahkan bahwa RT yang berkewenangan untuk menampung cuhatan mereka yang merasa tersakitan dan diduga adanya penyiksaan fisik.

“Sebanyak 9 orang anak Panti mendatangi rumah RT dan menceritakan peristiwa yang dialaminya dengan kondisi fisik membekas/ pukulan dibagian rusuk depan serta luka goresan , dua sikunya lecet akibat menahan ,agar kepalanya tidak terhempas,” ulas korban mengisahkan perustiwa yang dialaminya.

Sikap oknum pembina Panti “CL” membuat anak binaan Panti merasa tersiksa bahkan oknum CL selalu berkata kasar dan bersikap tidak manusia ,ulas pengakuan korban.

Ketika dikonfirmasi dengan Ketua Panti Aisyiah, Devi yang dihubungi dikantornya Selasa (22/04) mengakui petistiwa yang terjadi dibawah binaannya, namun peristiwa yang terjadi pada anak asuhnya hal tersebut sudah diselesaikan.

Mantan RT Manggih pun sudah menemui saya (Devi) terkait sikap oknum “CL ” yang membuat anak asuh di Panti merasa tersiksa dan tidak nyaman, hal tersebut sudah diselesaikan mengutip pembicaraan Devi saat ditemui mantan RT.

Sementara anak Panti yang berjumlah 16 orang dua orang diantaranya sudah tamat pendidikan SLTA sederjat / SMK dan mereka disuruh pulang, sampai adanya pemberitahuan dari sekolah akan diinformasikan kepada mereka nantinya, ulas Devi, alasan anak disuruh pulang kekampungnya.

Devi mengatakan kejadian tersebut untuk melakukan pembinaan terhadap anak untuk membangunkan mereka shalat. (Yet).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *