Views: 90
KAJEN, JAPOS.CO – Pasca putusnya jembatan tembelan Petungkriyono yang kena terjangan banjir bandang pada pertengahan januari lalu pemerintah kebut pembuatan jembatan darurat selesai segera untuk bisa dilalui.
Kini warga Petungkriyono bahagia sambut kabar Pembangunan jembatan Bailey (darurat) Tembelan Kecamatan Petungkriyono yang hampir selesai. Progres pembangunan sudah memasuki tahapan pemasangan Dek yang nantinya akan melewati pengguna jalan.
Berdasarkan penuturan Bhabinkamtibmas Polsek Petungkriyono Aipda Tarmanto menyampaikan harapannya agar proses pembangunan jembatan ini dapat segera selesai demi kelancaran aktivitas.
“Saya selaku aparat kepolisian dan juga warga, mewakili masyarakat merasa sangat senang dengan pembangunan ini. Kami berharap pengerjaannya bisa cepat selesai karena sangat berpengaruh terhadap pekerjaan dan perekonomian warga,” ujarnya.
Jembatan Tembelan sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang yang terjadi pada 20 Januari 2025 silam, mengakibatkan warga harus memutar menempuh jalur alternatif melalui Wanayasa, Kalibening, dan Paninggaran jika ingin menuju Pasar Doro. Rute ini memakan waktu lebih dari tiga jam dan menambah beban biaya perjalanan.
Disampaikan oleh Mustofa, staf teknis BP2 DPU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, yang turut memantau perkembangan proyek tersebut.
Pembangunan Jembatan Bailey di Petungkriyono telah mencapai 90 persen dan diperkirakan akan selesai dalam dua hingga tiga hari ke depan, tergantung kondisi cuaca.
“Dari sisi teknis, jembatan ini akan selesai dalam dua hari lagi, atau tiga hari jika hujan turun,” ujarnya.
Meski kemajuannya hampir rampung, Mustofa mengakui bahwa ada beberapa tantangan dalam proses pembangunan. Salah satunya adalah spesifikasi jembatan yang seharusnya diperuntukkan bagi jembatan nasional, namun diterapkan di lokasi ini. Selain itu, kondisi tanah yang basah juga menjadi kendala utama.
“Harapan saya, jembatan ini bisa digunakan oleh warga, tentu saya sangat bersyukur. Namun karena kondisi tanah di desa masyarakat ini cukup basah dan terdapat kandungan minyak, maka perlu perhatian khusus darinya,” tambahnya.
Secara dimensi, jembatan ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan standar untuk jalan masyarakat, sesuai dengan spesifikasi nasional dan provinsi. Mustofa juga menyebutkan bahwa secara teknis, jembatan akan selesai dalam dua hari.
Dengan rampungnya jembatan ini, diharapkan mobilitas warga kembali normal, memudahkan akses ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Petungkriyono.(INA)